"Jadi sekarang kita ada 16 pergerakan pesawat. Kalau dibandingkan tahun 2017 hanya 8 pergerakan pesawat, jadi tahun ini kita double".
Merdeka.com, Banyuwangi - Jumlah penumpang yang menggunakan angkutan udara di Bandara Banyuwangi musim libur lebaran tahun ini diperkirakan naik 2 kali lipat daripada tahun lalu. Bila tahun lalu berjumlah 500 orang per hari, tahun ini melebihi 1.000 penumpang yang datang dan pergi di bandara yang memiliki terminal hijau pertama di Indonesia itu.
Pada hari Sabtu (9/6), jumlah penumpang tercatat menyentuh angka 1.200 orang per hari padahal belum masuk masa puncak mudik. Masa puncak mudik dengan pesawat terbang di Banyuwangi diperkirakan akan dimulai besok, H-3 hingga H+3, Senin (18/6).
Executive General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk melayani penumpang di musim mudik lebaran 2018. Dari general check up, pembuatan posko mudik, hingga memastikan sinergitas pihak terkait telah dilakukan.
"Sebelumnya kami memang sudah melakukan estimasi moderat, (jumlah penumpang diperkirakan) sekitar 800 orang lebih. Kemarin di tanggal 9 kita sudah di 1.200 per hari," kata Anton, Senin (11/6).
Dia mengatakan bila dibuat rata-rata jumlah penumpang 1.000 orang per hari, selama 18 hari arus mudik dan arus balik lebaran akan didapati total penumpang 18 ribu di Bandara Banyuwangi.
Tidak hanya jumlah penumpang, jumlah aktivitas pesawat di Bandara Banyuwangi juga meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Bila tahun 2017 ada 8 pergerakan pesawat, 4 take off dan 4 pergerakan landing, tahun ini ada total 16 pergerakan pesawat, 8 pergerakan take off dan 8 landing. Jumlah itu termasuk rute Surabaya-Banyuwangi dan Jakarta-Banyuwangi.
"Jadi sekarang kita ada 16 pergerakan pesawat. Kalau dibandingkan tahun 2017 hanya 8 pergerakan pesawat, jadi tahun ini kita double,"katanya.