Perkuat Bumdes, Pemkab Banyuwangi gandeng Bulog dan BI

Merdeka.com, Banyuwangi - Guna menguatkan ketahanan pangan di Banyuwangi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar mensinergikan Bulog dan Bank Indonesia (BI) Cabang Jember, untuk menyuplai kebutuhan pasar melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMdes).

Saat ini, sudah ada 18 BUMdes yang sudah bersinergi dengan Bulog dan BI. Dalam kesempatan tersebut Anas melakukan kunjungan ke dua lokasi Gudang Bulog Wonosobo, Kecamatan Srono dan komplek Pergudangan Bulog Lemah Abang, Rogojampi.

Saat ini, cadangan beras di Bulog Wonosobo mencapai 30 ribu ton. Jumlah tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan Banyuwangi sampai 17 bulan ke depan.

"Pemda ingin mensinergikan gerakan pangan, BI yang fasilitasi, Bulog yang punya stok. Agar harga pangan bisa stabil," kata Anas di sela kunjungannya ke gudang Bulog, Jumat (17/2).

Selain memenuhi kebutuhan logistik yang terjangkau bagi masyarakat, upaya ini dilakukan untuk memutus mata rantai permainan harga dagang pertanian. Sekaligus memberi keuntungan bagi kemandirian usaha BUMdes.

Kunjungan ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa Bulog memang memiliki cadangan pangan untuk kebutuhan suplai BUMdes.

"Di daerah lain terkadang hanya memainkan angka, surplus tapi stok barang tidak ada. Maka perlu dicek langsung," jelas Anas.

Sementara itu, Kepala Cabang BI Jember, Achmad Bunyamin yang turut hadir mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Bank Jatim di Banyuwangi. "Stok ada 100 miliar. Karena punya tabungan di Bank Jatim," ujarnya.

Tahun ini, Bulog akan menyediakan hingga 60 ribu ton cadangan pangan. Sebab Banyuwangi juga mengirim pasokan beras ke NTT dan Papua.

"Hari ini pengadaan terbaru 1000 ton. 2017 target 60 ribu. Tahun kemarin target 55 ribu bisa surplus," ujar Kepala Sub Devisi Regional 9, Bulog Banyuwangi, Raden Guna Dharma.