1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Ratusan Pemuda Banyuwangi ikuti seleksi Jebeng Thulik 2016

Tahun ini akan dipilih 10 pasang Jebeng Thulik.

Seleksi Jebeng Thulik 2016. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Jum'at, 04 November 2016 18:46

Merdeka.com, Banyuwangi - Paguyuban Jebeng Thulik (Duta Wisata) didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Banyuwangi kembali melakukan seleksi calon Jebeng Thulik 2016. Sejumlah 400 pemuda yang terdiri dari para pelajar se-Banyuwangi ini, berlomba untuk menjadi Jebeng Thulik. Mereka yang terpilih, bakal menjadi duta wisata yang akan bertugas menyambut sekaligus mengenalkan potensi wisata di Banyuwangi.
 
Seleksi Jebeng Thulik yang diselenggarakan tiap tahun ini, sudah berlangsung sejak tahun 1973. Tidak hanya mencari sisi menarik penampilan, para peserta juga diuji tentang wawasan pariwisata dan tentunya juga intelektualitasnya.

"Tesnya tahap pertama tanggal 5 November tes tulis, bahasa Inggris, wawasan tentang Banyuwangi serta program atau isu di Banyuwangi yang berkembang. Kemudian tes bagaimana jalannya seorang thulik yang punya ciri khas tersendiri," ujar Ketua panitia seleksi Jebeng Thulik 2016, Jatmiko di Disbudpar Banyuwangi.

Pria yang juga menjadi Ketua Paguyuban Jebeng Thulik ini menjelaskan, tahun ini akan dipilih 10 pasang Jebeng Thulik. Sedangkan yang masuk 25 besar akan diapresiasi dengan diikutsertakan dalam event-event di Banyuwangi. "Selanjutnya ada tes karantina mulai tanggal 18 dan tiga hari pertama di villa Kumendung, Muncar. Dua hari selanjutnya di desa wisata using," lanjutnya.

Para peserta akan dilatih untuk berbaur dengan warga di lokasi karantina. Tujuannya agar para calon Jebeng Thulik bisa mendapat wawasan budaya dan belajar menyatu dengan masyarakat.
"Nginepnya di homestay atau rumah warga. Kita ingin berbaur dengan warga sekitar, tahu budaya di sana. Di diklat nanti ada beberapa materi. Tentang publik speaking, tentang pariwisata," ujarnya.

Duta wisata di Banyuwangi, memang punya ciri khas tersendiri. Penggunaan nama Jebeng merupakan representasi untuk perempuan, sedangkan thulik untuk laki-laki. "Bedanya dengan daerah lain, kita di Banyuwangi sangat mementingkan emansipasi wanita. Pada pemilihan ini, Jebeng selalu dinomorsatukan, mulai awal," jelasnya.

(FF/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA