Sambut Nyepi, penyeberangan Banyuwangi-Bali libur sehari 2 malam

Merdeka.com, Banyuwangi - Penyeberangan laut Banyuwangi-Bali direncanakan ditutup selama sehari 2 malam dalam menghadapi Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Ditutup Jumat malam, 16 Maret, 2 pelabuhan di Selat Bali itu kembali dibuka Senin pagi tanggal 18 Maret.

Puncak penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk Bali diperkirakan pada 15 dan 16 Maret. Sedangkan dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi puncak penyeberangan diperkirakan terjadi tanggal 17 dan 18 Maret.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Elvi Yosa memprediksi penambahan jumlah penumpang penyeberangan sebanyak 5 persen dari normal.

"Loket kita tambah untuk melayani peningkatan jumlah penumpang," kata Elvi setelah rapat koordinasi dengan unsur TNI-Polri dan pihak berkepentingan lain di kantornya, Kamis (8/3).

Loket penumpang dan kendaraan roda 2 masing-masing ditambah 1 menjadi 2 loket, sedangkan loket roda 4 tetap 4 loket. Jumlah kapal tetap beroperasi 32 unit tanpa penambahan.

Sementara itu Kabagops Polres Banyuwangi Kompol Samsudin mengatakan pihaknya akan mengerahkan 600 hingga 700 personel untuk pengamanan musim libur Nyepi 2018. Kemungkinan antrean kendaraan dihadapi dengan menyiapkan 3 titik kantong parkir.

"Ada penutupan penyeberangan, untuk menghadapi antrean kita siapkan 3 kantong parkir. Lahan kosong di selatan LCM, Terminal Ketapang dan di Stasiun KAI Banyuwangi Baru," kata Samsudin.

Keramaian penyeberangan dikarenakan banyak pekerja di Bali dari Banyuwangi dan daerah lain pulang ke kampung halaman saat libur Nyepi. Sementara itu truk dan mobil logistik pengirim barang juga selalu banyak beroperasi di penyeberangan teramai ke-2 di Indonesia itu.