1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Sinergitas 3 pilar kunci kekompakan pemangku kebijakan di Banyuwangi

Sejak digelarnya forum ini segala problematika daerahdidiskusikan dan bisa diselesaikan.

Rakor Sinergitas Tiga Pilar. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Selasa, 16 Mei 2017 17:31

Merdeka.com, Banyuwangi - Untuk menjaga kondusivitas daerah, Banyuwangi kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergitas Tiga Pilar di Pendopo Kabupaten, Selasa(16/5). Sinergitas tiga pilar sendiri merupakan program inovasi pemerintah yang mempertemukan TNI/Polri, Babinsa (Bintara Pembina Desa), Babinkamtibmas (Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dan Kepala Desa / Kepala Kelurahan (Kades/Kakel) dalam mendeteksi keamanan daerah sejak dini. Pertemuan ini digelar rutin setiap tiga bulan sekali sejak tahun 2011 lalu.

Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiyatmoko mengatakan sejak digelarnya forum ini segala problematika daerah bisa diselesaikan, mulai pendidikan hingga pelayanan publik. Dengan sinergi kuat antara pemkab, TNI/Polri dan masyarakat kita atasi problem-problem tersebut,” ujar Yusuf.

Untuk masalah kemiskinan, pemkab memiliki program percepatan penanggulangan kemiskinan yaitu “Unit Gawat Darurat (UGD) kemiskinan”. Di setiap desa terdapat penunjang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penanganan Kemiskinan yang sinkron dengan kantor UGD Kemiskinan yang ada di kantor bupati dan kecamatan. UPT yang berdiri di setiap kecamatan ini bertugas menyisir permasalahan warga di tingkat lokal agar segera tertangani.

Setiap laporan dan pengaduan terkait kemiskinan akan langsung direspons dalam waktu tidak kurang dari empat jam dengan mengintegrasikan sejumlah dinas terkait. Seperti dinas sosial, dinas pendidikan, dinas kesehatan, badan pemberdayaan masyarakat dan desa, serta bagian kesejahteraan masyarakat sebagai sekretariat UGD. “Tak hanya pemkab, aparat dan masyarakat juga terlibat dalam program ini. Jadi sinergi tiga pilar sangat pas dan memiliki peran strategis untuk menyukseskan program ini,” kata Yusuf.

Sementara masalah pendidikan, pemkab telah menyiapkan jaring bagi mereka yang putus sekolah dalam sebuah program Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh). Dalam hal ini pemerintah bersinergi dengan masyarakat dan aparat untuk mencari anak- anak putus sekolah agar bisa kembali ke sekolah.

“Hingga akhir 2016 lalu, program ini telah mampu meluluskan 5.098 siswa yang putus sekolah,” ujar Yusuf.

Forum ini juga sarana ajang untuk menyamakan persepsi serta menentukan langkah tepat dalam menghadapi persoalan daerah. Karena itu kami mengajak kembali setiap pemangku kepentingan mulai level Kepala Desa, Camat, Danramil, Kapolsek, tokoh masyarakat, dan semua pihak terkait untuk menjaga kekompakan dalam menjaga kondusifitas daerah ," katanya.

Sementara itu, Wakapolres Banyuwangi Kompol Dony Setyawan Handakan sangat mengapresiasi rakor sinergitas tiga pilar ini. Ia yang baru seminggu menjabat sebagai Wakapolres Banyuwangi ini mengaku belum pernah menjumpai rakor serupa di Nganjuk dan Situbondo, daerah tempatnya mengemban tugas sebelumnya. “Ini kegiatan yang sangat inspiratif karena memang kekompakan tiga pilar sangat dibutuhkan untuk menjaga harmonisasi daerah. Ini akan saya jadikan inspirasi jika saya kelak bertugas di tempat yang baru,” ujarnya.

(FF/FF)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA