1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Siswa SD Banyuwangi ukir cerita rakyat dalam sosok patung

"Dari 25 Kecamatan, hadir 15 peserta. Ini menjadi perhatian kami, yang tidak mendatangkan pesertanya akan kami kirim surat," kata Hamami.

Dwi Safirna (11) membuat patung Paju Gandrung. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Selasa, 13 Maret 2018 12:14

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar Pekan Seni Pelajar (PSP) untuk tingkat SD, SMP dan SMA selama dua hari, di Taman Blambangan Banyuwangi hari Selasa (13/3) ini. Membuat patung menjadi salah satu lomba untuk para siswa-siswi.

Lomba yang diikuti 15 peserta wakil Kecamatan itu bertemakan cerita rakyat. Berbahan tanah liat, malam dan kawat sebagai kerangka, peserta membuat rupa-rupa Sritanjung Sidopekso, Macan Putih, Tari Gandrung hingga Barong Osing.

Sebagian kenakan setelan merah-putih, sebagian berseragam olahraga, mereka memukul atau menggiling malam untuk memipihkannya, menempel, mengatur bentuk hingga menggores permukaan bahan lunak itu dengan konsentrasi penuh.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan (Kabid SD Dispendik) Banyuwangi Hamami, mengatakan pemenang akan mewakili Banyuwangi dalam PSP tingkat provinsi tahun depan. Selain membuat patung lomba juga meliputi samroh, paduan suara, musik tradisional, teater, hingga tari untuk tingkat SD.

"Dari 25 Kecamatan, hadir 15 peserta. Ini menjadi perhatian kami, yang tidak mendatangkan pesertanya akan kami kirim surat," kata Hamami.

Dia mengatakan pelajaran kesenian di Banyuwangi mendapatkan jatah 2 jam pelajaran per minggu. Para peserta yang hari ini bertanding juga merupakan siswa yang lolos seleksi tingkat Kecamatan.

Salah satu peserta bernama Dwi Safirna (11) membuat patung sepasang penari Gandrung. Siswa SDN 9 Wonosobo, Kecamatan Srono itu terlihat memiliki konsep paling jelas sejak awal dengan membuat badan 2 sosok penari laki-laki dan perempuan.

Pembimbingnya, Kadeni, bercerita melihat bakat Dwi saat dia memegang alat pahat dan menggunakannya pada pelajaran menggambar. Dwi yang sebelumnya menyisihkan 30 peserta tingkat Kecamatan, juga berhasil meraih juara 3 saat PSP tahun 2016 saat masih duduk di bangku kelas 3.

"Kami latihan untuk lomba selama sebulan. Awalnya dia terlihat punya kreatif di seni lukis, sekarang seni membuat patung," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Seni dan Budaya
  2. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA