Delegasi yang bakal berkunjung ke pertemuan IMF World Bank berjumlah sekitar 18.000 orang dari seluruh dunia.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi diproyeksikan bakal menjadi bagian tempat berlibur para delegasi kementrian keuangan seluruh dunia dalam pertemuan annual meeting International Monetary Fund (IMF) dan World Bank di Bali, pada bulan Oktober 2018.
Menghadapi momentum tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(SMI) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, melihat potensi dan kesiapan pariwisatanya.
Sri Mulyani menjelaskan, delegasi yang bakal berkunjung ke pertemuan IMF World Bank berjumlah sekitar 18.000 orang dari seluruh dunia. Para petinggi keuangan tersebut, bakal ada di Indonesia selama satu minggu.
"Mereka akan berkunjung selama satu minggu, mereka dari seluruh dunia, akan mendatangi beberapa tempat di Indonesia. Kami yang diminta presiden untuk menyiapkan acara tersebut," ujar Sri Mulyani saat mengunjungi Sanggar Genjah Arum, di Desa Wisata Using di Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (1/3).
Selama satu Minggu, para delegasi IMF World Bank bakal mengunjungi destinasi wisata, salah satunya ada di Banyuwangi dan Bali.
Selain itu, Bandara Banyuwangi dan Lombok, juga diproyeksikan menjadi penyangga Bandara Ngurah Rai untuk para peserta IMF World Bank.
"Kami berkunjung ke beberapa daerah yang potensi. Tadi pagi ke Mandalika, dan sore ini ke Banyuwangi. Bagi saya, setelah tadi di Bandara, melihat tata kotanya, dan kesiapannya, Banyuwangi sangat siap," ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, Luhut yang ditunjuk menjadi panitia nasional pagelaran IMF World Bank mengatakan, pihaknya bakal mempercepat beberapa fasilitas destinasi wisata yang bakal dikunjungi delegasi IMF World Bank. Dia menyebut, salah satunya percepatan fasilitas cable car di Ijen.
"Tadi melakukan pembahasan tertutup dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terkait percepatan fasilitas wisata di Banyuwangi, ya salah satunya cable car di Ijen, dan beberapa jalan yang belum tuntas," ujar Luhut.
Dia menambahkan, Banyuwangi punya potensi wisata besar untuk menjadi daya tarik para delegasi, selain Gunung Ijen, Banyuwangi juga punya G-Land di Taman Nasional Alas Purwo dan Sukamade di Taman Nasional Merubetiri.
"Saya sering traveling kemana-mana, tetapi apa yang disajikan Banyuwangi, bagi saya yang terbaik," jelasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, Luhut dan Sri Mulyani ibarat striker Presiden Joko Widodo yang bisa cepat menyelesaikan berbagai persoalan, ketika melakukan tinjauan langsung ke lapangan.
Dari situ, Anas berharap, kedatangan Luhut dan Sri Mulyani bisa membantu beberapa percepatan pengembangan pariwisata yang masih mengalami kendala perizinan dari pemerintah pusat.
"Kami urus cable car di Ijen sudah lima tahun, tetapi izinnya tidak keluar-keluar, Nah malam ini kita kedatangan dua tamu penting, mereka strikernya Pak Jokowi, setiap beliau datang, masalah langsung beres," katanya.