"Kami ada pengiriman tenaga pengajar INKA, kemudian kami juga ada sedikit bantuan perlengkapan sesuai dengan kemampuan kami," kata Puguh.
Merdeka.com, Banyuwangi - Tidak hanya berencana membangun pabrik kereta api di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akhir tahun 2018, PT Industri Kereta Api (INKA) juga membuka kelas untuk 2 sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerah ujung timur Pulau Jawa tersebut.
Hal ini disampaikan Manajer Umum Sumber Daya Manusia PT INKA, Puguh Dwi Tjahjono, di SMK Negeri Ihya' Ulumuddin, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Sabtu (7/4). Selain kejuruan las SMK Negeri Ihya' Ulumuddin, SMK Negeri 1 Glagah juga mendapatkan kesempatan yang mendekatkan siswa pada dunia industri ini.
Kelas INKA mendatangkan pengajar yang membawa materi industri kereta api disertai bantuan alat peraga sebagai bahan praktik siswa. Masing-masing sekolah diminta menyiapkan 1 kelas sasaran yang berarti pihak sekolah yang melakukan seleksi siswa.
"Kami ada pengiriman tenaga pengajar INKA, kemudian kami juga ada sedikit bantuan perlengkapan sesuai dengan kemampuan kami," kata Puguh kepada Merdeka Banyuwangi.
Selain itu mereka juga menerima guru dari masing-masing sekolah untuk magang dan ambil pengalaman di pabrik PT INKA. Guru-guru SMK itu akan dibekali berbagai pengetahuan, misal profil PT INKA, cara INKA mengerjakan interior kereta, cara mengelas stainless steel, cara mengebor dan keterampilan lainnya.
Hadirnya PT INKA di sekolah disertai arahan penyusunan kurikulum kepada para guru. Hal itu dimaksudkan agar setelah lulus, siswa tak perlu masa orientasi yang terlalu lama dan dapat segera produktif di dunia industri.
Selain di Banyuwangi, kelas INKA sudah dibuka sejak lama di Madiun dan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dengan total 6 sekolah. Kelas INKA mereka buka sebagai implementasi program link and match antara dunia pendidikan kejuruan dengan dunia industri.
"Karena tahun ini kami mau mendirikan pabrik baru di Banyuwangi. Sehingga kami rangkul SMK yang juga ada di Banyuwangi," kata Puguh.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga menegaskan bahwa PT INKA mulai dibangun di Banyuwangi akhir tahun 2018. Perusahaan BUMN itu terus mendapatkan pesanan kereta api dari dalam dan luar negeri sehingga butuh pabrik tambahan selain yang sekarang berada di Madiun.
Banyuwangi dipilih karena dianggap strategis, mudah diakses, memiliki rel kereta api, hingga lingkungannya dianggap cocok untuk kehidupan para ahli kereta. Saat ini penyiapan lahan tengah dilakukan, dimana yang digunakan adalah lahan yang sebelumnya milik BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, Banyuwangi.
"Kita sedang rapat-rapat selesaikan lahannya. Mohon doanya, sebelum akhir 2018 ini groundbreaking," kata Rini saat berkunjung ke Banyuwangi, Jumat (6/4).