Melalui pelatihan internet marketing, harapannya bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Banyuwangi mengadakan pelatihan Internet Marketing Bagi 1.500 Pemuda di Gedung Wanita Banyuwangi. Pelatihan Internet Marketing ini merupakan kegiatan ketiga kalinya diselenggarakan di Banyuwangi. "Pelatihan Internet Marketing Banyuwangi tahun lalu, diikuti 3000 peserta. Melatih pemuda Banyuwangi menembus pasar global," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas melalui akun Twitternya @a_azwarnas, Kamis (29/9).
Sejak pukul 08.00 WIB calon peserta dari beragam kalangan pemuda Banyuwangi sudah terlihat antre mendaftarkan diri. "Saya datang bersama teman-teman komunitas Yuk Banyuwangi. Tadi daftarnya cuma bawa fotocopy KTP saja," kata salah satu peserta, Cinta Raga Suci.
Pelatihan yang dimulai pukul 10.00 WIB diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari universitas se-Banyuwangi, kelompok IKM dan para siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Banyuwangi.
Menurut Kepala Dispora Banyuwangi, Wawan Yadmadi, melalui pelatihan internet marketing, harapannya bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Banyuwangi. Setelah pelatihan internet marketing, pihaknya tidak akan membiarkan ini hanya menjadi seremonial saja. Melainkan harus ada keberlanjutannya.
"Setelah selesai kami tidak diam. Peserta sudah masuk database kami. Temen-temen bisa melaporkan perkembangan ke kami dan Dispora menyediakan tempat konseling dan pendampingan. Tidak hanya seromonial saja tapi ada tindak lanjutnya," ujar Wawan.
Para pemuda dengan rentang usia 16-30 tahun ini, kata Wawan sudah hidup di sekitar daerah yang kaya dengan potensi. Mulai dari sektor pariwisata, komoditi pertanian sampai industri kreatif kerajinan.
"Banyuwangi ini kan kaya, sekarang kan banyak potensi wisata baru dari sisi pertanian ada sentra produksi buah naga, jeruk. Belum kerajinan bambu di Gintangan dan ini ada lingkungan teman-teman ini. Kalau dulu memajukan daerah harus mengirimkan pameran. Tapi sekarang zamannya sudah bisa enterpreneur diri sendiri lewat internet," jelasnya.
Apalagi fasilitas Wifi di Banyuwangi sudah ada di setiap desa, melalui akses ruang publik seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sementara itu, Cucuk Rustandi salah satu pelaku usaha internet marketing yang menjadi pembicara mengatakan, materi yang akan diberikan terutama tentang cara-cara memanfaatkan sosial media sebagai ruang mengenalkan produk secara mandiri.
"Utamanya ke leader strategi, terutama sosmed. Memanfaatkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing. Karena saya bukan pemateri sekedar teori tapi juga pelaku. Keluarga saya hidup dari internet marketing. Saya juga travel agen. Lewat website dan Facebook bisa. Nanti bagaimana Branding lewat Facebook dan Youtube," jelas Cucuk.
Salah satu strategi yang dia jelaskan, seorang marketing online tidak boleh mempromosikan produknya melalui jaringan pertemanan media sosialnya sendiri. "Kalau pagi-pagi kita lihat di beranda Facebook kita ada orang yang tach jualan sandal, terganggu tidak dan jangan jualan sama teman," ujarnya.
Solusinya cukup melakukan promosi ke grup atau komunitas dalam media sosial. Tentunya yang memiliki relevansi dengan kebutuhan produk jualan. "Tanpa teman pun bisa promosikan ke dunia. Itu bisa lewat grup jual beli, komunitas-komunitas bisa yang sesuai produknya. Misalkan jual permata, cari ke grup pencinta permata," tuturnya.
Selain itu, yang paling penting dalam dunia internet marketing, yakni riset. Tanpa riset tidak akan tahu segmentasi pasar dan kebutuhan pasar yang tepat.
"Internet hubungannya sama keyword. Keyword apa yang sedang kita cari untuk kita jualan. Pakai google trends itu untuk mencari segmen pasar, di mana pasar yang membutuhkan produk kita," jelas pria yang mendirikan agency travel mandiri ini.