1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Upaya swasembada dan tingginya harga bawang putih di pasaran

Total volume pengajuan kuota impor bawang putih sebesar 499.264 ton, berarti harusnya ada 24.963 ton bawang putih lokal dari importir.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Bupati Anas. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 29 Maret 2018 18:03

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah telah mencanangkan swasembada bawang putih tahun 2021, yang berarti membutuhkan lahan dengan total luas 73 ribu hektare. Diperkirakan ada 5 ribu hektare kebun yang ditanami bawang putih sejak akhir 2017, tersebar di Temanggung, Karanganyar, Lombok Timur, Karo, Kota Batu, Banyuwangi, dan Bima.

Bulan Maret ini beberapa kebun panen, namun dipastikan tidak bisa langsung masuk ke dapur rumah tangga. Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan 116 hektare kebunnya dan sedang panen juga harus menunggu untuk mencicipi bawang putih lokal itu.

Demi fokus pada program swasembada, hasil panen bawang putih tahun ini akan dijadikan bibit penanaman berikutnya. Kebun bawang putih di Banyuwangi yang diperkirakan menghasilkan 40 ribu ton per tahun, tengah melakukan panen dan proses pasca panen.

Panen di satu petak, memiliki selisih waktu 10 hari hingga 2 minggu dengan waktu panen petakan lain. Pekerja memanen, membersihkan, dan mengeringkan bawang putih di lahan kebun dalam barisan gantungan pengering.

Kemudian akan dipilih yang layak menjadi bibit dan yang tidak layak. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 1 bulan sehingga diketahui berapa banyak bawang putih bibit dan bawang putih konsumsi yang akan dilempar ke pasar.

Program swasembada didukung regulasi baru pada 45 perusahaan importir bawang putih terverifikasi, untuk wajib tanam 5 persen kuota yang mereka dapatkan. Total volume pengajuan kuota impor bawang putih sebesar 499.264 ton, berarti harusnya ada 24.963 ton bawang putih lokal dari importir.

Peralihan dari pemasaran bawang putih impor ke lokal, ditambah bawang lokal yang tidak bisa langsung didistribusikan ke pasar menimbulkan kekhawatiran naiknya harga kebutuhan bumbu utama dapur itu. Meskipun kenaikan inflasi tahun 2017 dianggap rendah, tetapi naiknya harga bawang putih menjadi perhatian utama pemerintah.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat di bawah Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan meski gencar melaksanakan program swasembada bawang putih, pihaknya tetap akan menjaga harga bawang putih di pasaran. Caranya dengan tidak langsung menutup pintu impor bawang putih, melainkan secara bertahap dalam 3 tahun ke depan, sembari menunggu produksi nasional siap memenuhi kebutuhan masyarakat maupun industri.

"Kami juga mengantisipasi dampak dari program ini terhadap harga jual ke konsumen. Jangan sampai kebijakan ini membuat bawang putih menjadi langka sehingga harga tidak terjangkau oleh masyarakat," kata Prihasto, Kamis (29/3).

Dukungan dari hulu ke hilir terhadap petani, penangkar dan pelaku usaha bawang putih diharapkan dapat mengurangi beban biaya produksi, sehingga harga jual sesuai dengan daya beli masyarakat. Selain itu sebagai bentuk antisipasi dari harga tinggi, pemerintah bersama tim Satgas Pangan akan berupaya mengatur distribusi dan pemasaran untuk meminimalisir potensi permainan harga.

Meskipun belum turun ke pasar, panen kebun bawang putih di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dianggap berpengaruh positif pada harga bawang putih di pasar. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banyuwangi Ketut Kencana mengatakan harga bawang putih di Bumi Blambangan turun drastis setelah panen bawang putih 8 hari lalu.

"Sebelum panen kan sampai Rp 60 ribu, bahkan Rp 70 ribu per kilogram. Setelah panen cepat turunnya, hari ini sekitar Rp 30 ribu per kilogram di pasar," kata Ken, sapaan Ketut Kencana.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga menyatakan saat ini hasil panen bawang putih tidak harus langsung dibawa ke pasar. Pasalnya lebih diutamakan dijadikan bibit untuk kepentingan program swasembada bawang putih nasional.

"Nanti kalau benih nasional semakin banyak, harga bawang putih nasional akan semakin turun," kata Anas.

Dia menekankan perkebunan bawang putih di wilayahnya sementara ini fokus untuk mendukung program nasional.

"Kita tidak berharap harus ke Banyuwangi, tapi Banyuwangi harus menyumbang ke Indonesia," katanya.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pertanian
  2. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA