1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Warga Banyuwangi kompak gotong royong bantu penanganan banjir

Para relawan ini sangat membantu petugas dalam menyelesaikan penanganan banjir di Banyuwangi.

©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Sabtu, 23 Juni 2018 19:25

Merdeka.com, Banyuwangi - Banjir bandang yang menerjang empat dusun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh Banyuwangi pada Jumat pagi 22 Juni 2018, memantik empati banyak pihak. Mereka berlomba menjadi relawan membantu proses pembersihan sisa lumpur pasir, menyalurkan logistik sampai menjadi juru masak di dapur umum.

Barisan relawan tampak hadir mulai Jumat sore. Seiring waktu terus bertambah. Mulai dari Pimpinan Cabang Nadlatul Ulama Banyuwangi, DPD Muhammadiyah Banyuwangi, KAHMI, Tagana, Pramuka, Senkom, warganet, dan belasan elemen masyarakat. Semuanya bahu membahu secara sporadis membersihkan sisa lumpur.

"Sejak sore hari kita telah membuka posko. Menyalurkan nasi bungkus dan air minum. Pada malam harinya, baru kita datangkan relawan untuk membersihkan," ungkap koordinator relawan dari PCNU Banyuwangi Muhammad Yamin, Sabtu (23/6).

Yamin menambahkan, saat ini secara bertahap barisan relawan dari keluarga besar NU terus digerakkan. Seperti halnya Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) untuk menggalang bantuan serta Banser, Ansor dan Pelajar Nahdlatul Ulama juga dikerahkan untuk membantu proses pembersihan.

"Semua elemen NU, mulai dari badan otonom dan MWC NU terdekat kita jadwalkan untuk mengerahkan anggotanya guna membantu. Bisa berupa tenaga, bahan pangan, pakaian maupun uang tunai," imbuh Yamin.

Selain imbauan secara struktural lewat organisasi tertentu, barisan relawan juga digerakkan melalui media sosial. Salah satu inisiatornya adalah Surya Martha dari Karangtaruna Singojuruh. Melalui pesan berantai, ia mengundang para relawan untuk turun tangan membantu membersihkan lumpur pasir.

"Alhamdulillah, responnya sangat tinggi. Banyak anak muda, baik komunitas maupun perorangan yang gabung menjadi relawan. Mereka berinisiatif membersihkan bagian masing-masing, juga bawa bermacam-macam peralatan untuk membersihkan sisa material banjir" ujarnya.

Relawan di dapur umum juga tak kalah ramainya. Dapur umum yang dibuka oleh Dinas Sosial tersebut, dipenuhi oleh relawan yang didominasi oleh kalangan perempuan. Setiap harinya, mereka harus menyediakan sekitar 4.500 porsi nasi.

"Sekali masak kita menyiapkan 1.500 bungkus. Seharinya, kita masak sampai tiga kali," ujar salah satu relawan di dapur umum bernama Rifai.

Tak hanya itu, karyawan pemkab Banyuwangi juga tidak ketinggalan. Mereka mwngumpulkan berbagai bantuan, mulai beras, lauk pauk, sayur mayur, hingga mengumpulkan dana untuk membantu warga. Mereka juga tampak turun langsung berbaur dengan relawan membersihkan rumah warga dan lokasi terdampak.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi antusiasme bantuan maupun kedatangan para relawan. Kehadiran relawan tersebut, menurut dia, sangat membantu meringankan beban kerja aparat maupun warga yang bekerja membersihkan sisa lumpur yang ketebalannya bervariasi dari 20 - 120 sentimeter.

"Terima kasih, ini sangat membantu. Publikasi di media sosial menjadi penggerak yang cukup penting untuk mengerahkan relawan datang ke sini," ujar Anas.

Anas juga berpesan setiap relawan harus terkoordinir dalam satu komando. Sehingga kerjanya bisa berlangsung secara teratur dan efektif.

"Ke depannya kita harapkan semua relawan dapat dikoordinir langsung oleh BPBD. Sehingga kinerjanya bisa semakin efektif dan meminimalisir kesalahan prosedural," imbuhnya.

Selain dari relawan umum, juga terdapat relawan dari BPBD, Satpol PP, Dinas Sosial, TNI, dan Kepolisian. Masing-masing kecamatan juga diminta untuk mengirimkan relawan.

"Tiap kecamatan kita perintahkan untuk mengirimkan relawan. Jumlahnya tergantung jumlah desanya. Satu desa, tiga sampai empat orang," pungkas Anas.

(MH/MUA)
  1. Banjir
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA