Mereka kini mengungsi ke rumah saudara dan teman terdekat yang tidak terdampak banjir.
Merdeka.com, Banyuwangi - Banjir Bandang, sejumlah warga terdampak memilih menginap di rumah keluarga
Sejumlah warga yang terdampak banjir bandang di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi memilih mengungsi di rumah keluarga maupun tetangga yang tidak terdampak. Belum ada tempat khusus yang disiapkan untuk evakuasi korban.
"Rumah saya rusak, dapur habis, baju habis semua ikut hanyut, nanti saya akan menginap di rumah saudara masih dekat sini," ujar, Masduki (53), salah satu warga yang rumahnya rusak akibat luapan banjir bandang, Jumat (22/6).
Banjir bandang yang terjadi di Sungai Badeng membawa material lumpur dan gelondongan kayu. BPBD Banyuwangi mencatat, sebuah jembatan di Songgon putus, jembatan di Desa Alasmalang sempat tersumbat gelondongan kayu yang membuat 300 rumah terkena luapan lumpur. Puluhan hektare sawah juga terendam lumpur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Banjir Bandang mulai meluap dan menerjang rumah warga terjadi mulai sekitar pukul 09.00 sampai 10.00 WIB. Sementara debit air yang membawa material lumpur dan gelondongan kayu sudah mulai terjadi sejak dini hari sebelumnya.
"Mulai dini hari sampai subuh airya sudah kelihatan deras. Jadi warga sudah siap siap keluar rumah mulai awal, takut kalau tiba-tiba meluap," jelasnya.
Selain itu, Ani (40) korban banjir bandang, juga memilih mengungsi ke tempat saudara yang ada di Rogojampi. Ani membawa sisa potongan baju yang masih bisa diselamatkan ke dalam tas kresek sambil menggendong anaknya.
"Rumah saya rusak, kaca-kaca pecah. Sebagian besar juga dindingnya ambrol, nggak karuan dalamnya tidak bisa ditempati. Ini mau ngungsi dulu ke rumah saudara, nanti kalau sudah kembali lagi," ujar Ani.
Ani mengatakan, banjir bandang yang menghantam rumahnya terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB. Dia dan anaknya sudah keluar dari rumah sejak subuh saat debit air di Sungai Badeng sudah meningkat.
"Durasi meluap tidak sampai satu jam. Alhamdulillah masih selamat karena kami semua sudah keluar rumah sejak subuh. Dua rumah di samping sungai hilang, orangnya sudah keluar," katanya.
Sementara itu, keluarga Udin, salah satu pemilik toko yang ada di samping luapan banjir bandang juga memilih untuk mengungsi. Semua isi toko dan perabotannya habis tersapu banjir bandang.
"Toko besar jadi agen. 50 gas elpigi hanyut semua, perabotanla toko juga," jelasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharam menambahkan, belum ada tempat khusus yang diperuntukkan untuk mengevaluasi korban. Semua warga seperti saudara dan tetangga yang tidak terdampak, sudah gotong royong saling membantu untuk saling menampung korban.
"Tenda darurat untuk menginap sudah kami siapkan, tapi warga memilih menginap di rumah tetangga dan saudara masing-masing, karena masyarakat sudah kompak saling gotong royong," ujar Eka.
Hingga hari ini, Sabtu (23/6) kata Eka, warga masih gotong royong untuk membersihkan endapan lumpur dan material kayu yang mengotori rumah dan jalan raya.