1. BANYUWANGI
  2. KULINER

Geseng, kuliner yang cuma ada di Banyuwangi

"Masakan ini hanya ada di sini. Saya siap memang ini mau saya kenalkan," ujar Apandi.

Kuliner Geseng khas Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 13 Juli 2016 11:56

Merdeka.com, Banyuwangi - Satu lagi, kuliner yang perlu Anda kenal bila berkunjung ke Banyuwangi. Tidak hanya wisatawan, warga Banyuwangi juga perlu mengetahuinya. Sebab, kuliner bernama Geseng ini hanya ada di Dusun Wijenan Kidul, Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi.

Kuliner Geseng, terbuat dari bahan dasar daging Entok. Kemudian diolah dengan rempah khas dari pupus daun Wadung. Selebihnya hanya campuran rempah Kemiri, Kunyit, Cabai dan Garam. Tapi soal rasa, kuliner yang satu ini sangat memikat selera makan. Daun wadung memberi rasa asam dan aroma yang khas.

Selain membuat daging kesat, daun Wadung juga dapat menghilangkan bau anyir pada daging. "Pupus Wadung bisa menetralisir aroma daging Entok. Pemanfaatannya hanya bagian daun mudanya," ujar Sumarni peracik kuliner Geseng kepada Merdeka Banyuwangi, Senin (11/7).

Uniknya kuliner Geseng dipercaya akan menghasilkan aroma dan rasa yang maksimal bila dibuat oleh warga Dusun Wijenan Kidul. "Warga selain dusun sini kalau buat gak bisa. Makannya juga harus pakai tangan, itu seninya," ujarnya Sumarni.


Di sisi lain, Apandi, Kepala Desa Singolatren yang turut hadir usai menikmati kuliner Geseng juga menambahkan, selama ini kuliner ini memang belum dijual. Dia sendiri juga heran mengapa hanya bisa dibuat oleh warga Dusun Wijenan Kidul.

"Sejarahnya dari orang tua-tua kita. Kalau bukan orang sini enggak bisa buat dengan rasa yamg khas. Dusun sebelah saja enggak bisa buat," ujar Apandi. Selain itu, daun dari pohon Wadung ini hanya ada di kebun-kebun sekitar rumah warga tanpa ditanam.

"Wadungnya nyari di pinggir-pinggir. Wadung itu enggak bisa ditanam, tumbuh sendiri itu. Daun Wadung itu ada di Kecamatan Kabat, di Desa Gumirih Singojuruh, Desa Bunder. Ada juga di Kecamatan Licin," paparnya.

Apandi menjelaskan, kuliner Geseng sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Warga Dusun Wijenan Kidul biasanya hanya membuat di saat hari-hari tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan ketika ada tamu yang berkunjung.

Serasa tidak lebaran tanpa Kuliner Geseng

Warga Wijenan Kidul mengaku ada yang kurang ketika merayakan lebaran tanpa masakan Geseng di rumah masing-masing. Sambil makan menikmati kuliner Geseng di atas gubuk kayu, Eno (25) salah satu warga mengaku serasa tidak lebaran tanpa Geseng di saat lebaran.

"Soalnya, kalau ada tamu waktu lebaran pasti tanya, Gesengnya ada? Yawes langsung makan ke belakang. Sudah jadi tradisi, kalau tidak ada Geseng kayak ada yang kurang pas lebaran. Jadi harus ada, kan bisa dinikmati bersama keluarga juga," ujar Eno.

Apandi menambahkan, setiap lebaran, masing-masing warga Dusun Wijenan Kidul memang selalu membuat kuliner Geseng. Terutama mulai lebaran hari pertama sampai ke tujuh. Sebelum lebaran, warga Dusun Wijenan Kidul biasanya akan berburu daun Wadung sebanyak mungkin.

"Nyarinya itu sampai karungan, jadi daun Wadung itu diserang untuk bahan masak. Kalimatnya diserang, soalnya sangat butuh. Meski masak sebanyak apapun pasti habis. Gak akan sisa. Teman-teman saya sudah merasakan itu ketagihan, malah sering bawa entok sendiri," ujar Apandi.

Saat ini, warga Dusun Wijenan Kidul, kata Apandi, berjumlah 150 Kepala Keluarga (KK) dari total 1555 KK warga Desa Singolatren. Setiap KK Dusun Wijenan Kidul saat lebaran pasti akan membuat kuliner Geseng. "Semua bikin Geseng. Bikinnya 80 persen itu untuk tamu. Karena banyak tamu yang tanya," tuturnya.

Selain rasa asam dan aroma khas daun Wadung, kuliner Geseng juga lekat dengan masakan super pedas dan kuah kental. Daging entok sendiri, memang menjadi ciri khas dari masakan geseng, karena dagingnya dinilai mudah menyerap bumbu rempahnya.

Bila diamati, proses memasak Geseng sangat sederhana, yakni; terlebih dahulu daging entok yang sudah diolah dimasukan ke dalam wajan tanpa menggunakan air. Kemudian bumbu kunyit, cabe dan kemiri yang sudah digerus sekaligus diberi minyak goreng, baru dimasukan ke dalam wajan.

"Baru dikasih irisan daun Wadung dan ditambah air sedikit, soalnya daging entok itu kadar airnya sangat banyak," kata Sumarni.

Proses masaknya membutuhkan waktu rata-rata satu jam, agar menghasilkan daging empuk. Meski proses memasaknya mudah, dan tidak terlalu banyak rempah. Menariknya hanya warga Dusun Wijenan Kidul yang dinilai bisa memasak kuliner Geseng ini.


Bila Anda ingin menikmati kuliner Geseng, berkunjung saja ke Dusun Wijenan Kidul. Warga sana sangat antusias ingin mengenalkan kuliner yang satu ini. "Masakan ini hanya ada di sini. Saya siap memang ini mau saya kenalkan," ujar Apandi.

Bila kuliner yang ada di Banyuwangi lekat dengan Rujak Soto, Pecel Pitik, Sego Tempong, Sego Janganan atau Sego Cawuk, kali ini Geseng juga layak masuk dalam daftar kuliner yang perlu Anda coba.

(MT/MUA)
  1. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA