Dengan mengeluarkan uang Rp 10 ribu per porsi, Anda sudah bisa merasakan tahu petis bersama teman atau keluarga.
Merdeka.com, Banyuwangi - Tahu petis, memang sudah umum ada di mana-mana. Tapi untuk yang satu ini, Anda akan dibuat kenyang. Satu porsi tahu petis disajikan dalam piring besar, sesuai ukuran tahunya yang jumbo. Tiap porsi berisi sepuluh tahu hangat. Bisa dimakan dengan petis, cabai hijau atau garam halus. Sudah pasti tinggal pilih, sesuai selera.
Warung tahu petis Pak Agus ini terletak di Jalan Yos Sudarso, Klatak Banyuwangi. “Di sini bukanya 24 jam. Tapi untuk cabangnya hanya buka mulai jam dua sampai sepuluh malam,” jelas Mitamala, Kasir warung tahu petis Pak Agus, Sabtu (30/4).
Perempuan yang akrab dipanggil Mita ini menjelaskan, warung tahu petis Pak Agus kurang lebih sudah ada sejak tahun 2010. Saat ini sudah membuka beberapa cabang di Banyuwangi dan Jember. “Kalau di sini warung pertamanya,” lanjutnya.
Bila berkunjung ke warung tahu petis ini, Anda akan melihat dua wajan besar yang selalu standbay untuk menggoreng tahu. Jumlah tahu yang digoreng juga disesuaikan dengan keramaian pelanggan. Bila sudah habis akan menggoreng lagi. Ini dilakukan agar tahu bisa terus disajikan dalam kondisi panas atau hangat.
Untuk pengolahan, kuliner yang satu ini memang sangat sederhana. Tahu mentah digoreng bila sudah berwarna kecoklatan berarti menandakan siap untuk disajikan. Disebut tahu petis karena ada sajian petis sebagai pelengkap menikmati tahu goreng. Petis cukup dioleskan di bagian tahu goreng sebelum dikonsumsi.
Sambil menikmati tahu petis, pengunjung juga bisa memesan es kelapa muda. Sangat pas dipesan saat siang atau sore hari selepas beraktivitas. Soal rasa, tahu hasil produksi sendiri ini sangat empuk dan gurih. Untuk menambah rasa gurih, bisa menambahkan petis yang sudah disiapkan di tiap meja. Ada juga sajian cabai hijau dan garam bila ingin menambah sensasi pedas dan asin.
Dengan mengeluarkan uang Rp 10 ribu untuk tiap porsinya, Anda sudah bisa merasakan tahu petis bersama teman atau keluarga. Bila tidak habis, Anda bisa membungkusnya. Di sana sudah tersedia tas kresek, lengkap dengan bungkusan petis kecil-kecil. “Di sini memang selalu ramai. Bahkan kemarin ada pengunjung dari India,” jelas Mita.