Nasi Cawuk bisa dinikmati dengan beragam lauk. Konsep kuliner dalam Nasi Cawuk memang sederhana.
Merdeka.com, Banyuwangi - Jika ingin menikmati kuliner khas ini, para pelancong harus memburunya di pagi hari. Sebab umumnya pukul 10.00 WIB nasi sudah tandas tanpa sisa. Penjual nasi cawuk legendaris bernama Mak Mantih ini telah berusia 73 tahun. Dia membuka warungnya di Desa Rogojampi, sekitar 15 kilometer ke arah selatan dari jantung kota.
Komposisi dalam Nasi Cawuk adalah kuah, parutan kelapa muda yang sudah dicampur bumbu, butiran-butiran jagung muda bakar ditambah potongan kecil timun. Begitu disantap kuah yang bening dan manis akan bercampur dengan parutan kelapa yang gurih.
Lamat-lamat terasa ledakan kecil rasa pedas di sana-sini. Mereka tak akan dominan. Hanya timbul dan tenggelam. Sebab rasa pedas tak bakal bisa kentara karena sensasi utama dalam Nasi Cawuk bukan rasa pedasnya. Melainkan rasa sedap kuah dan keberagaman pelengkap nasinya.
Nasi Cawuk bisa dinikmati dengan beragam lauk. Mulai dari tahu tempe, ayam goreng hingga telur rebus. Konsep kuliner dalam Nasi Cawuk memang sederhana. Memasaknya juga cukup mudah dan cepat.
Mak Mantih Desa Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur (arah jalan Stasiun Rogojampi) Mifta Sego Cawuk dan Janganan Jalan Kolonel Sugiono, Banyuwangi.
Sumber: Humas Pemkab Banyuwangi