1. BANYUWANGI
  2. KULINER

Potensi wisata Banyuwangi siap adu kopi lokal vs kopi asing

"Nanti bagi yang senang gaya-gayaan (gensi) silakan ngopi di Sturbucks. Bagi yang suka rasa otentik, silakan ngopi kopinya Pak Iwan," kata Anas.

Ilustrasi. ©2016 Merdeka.com Editor : Farah Fuadona | Selasa, 26 April 2016 16:24

Merdeka.com, Banyuwangi - Seiring berkembangnya wisata di Banyuwangi yang cukup pesat. Sejumlah perusahaan franchise pun kini berdatangan ke kabupaten berjuluk the Sunrise of Java ini. Bahkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku pihaknya tidak bisa menolak berdirinya kafe-kafe seperti Starbuks Coffee yang menjadi ciri khas kota besar.

“Di setiap kota-kota besar bahkan di Eropa sekalipun yang kotanya mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, selalu ada Starbucks di sana. Ini sudah menjadi ciri adanya kota besar,” kata Anas, Selasa (27/4).

Menurut orang nomor satu di Bumi Blambangan ini sebentar lagi, Starbucks akan menyewa lahan yang berada di sekitar Taman Blambangan. "Mereka tidak boleh membangun, kita yang bangun dan mereka (Starbucks) tinggal menempatinya. Di sampingnya juga akan kita bangun kafe lokal yang menyuguhkan kopi khas Banyuwangi (Kopai Osing). Nanti bagi yang senang gaya-gayaan (gensi) silakan ngopi di Sturbucks. Bagi yang suka rasa otentik, silakan ngopi kopinya Pak Iwan (Setiwan Subekti, pengusaha kopi khas Banyuwangi)," kata Anas.


Tak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga membatasi pembangunan hotel. Ini dilakukan agar tidak mematikan perekonomian warganya. "Kita batasi pembangunan hotel, agar hotel satu sama lain tidak saling mematikan," jelasnya.

Sementara terkait konsep pariwisata, dalam setiap kesempatan itu Anas selalu menjelaskan tentang konsep pariwisata ramah lingkungan dan berkelanjutan. Konsep itu seperti di Bangsring Underwater misalnya. Lokasi pantai wisata yang berada di Bangsring, Wongsorejo ini konsen pada konservasi terumbu karang.

"Pariwisata bagi Banyuwangi tidak sebatas untuk kepentingan ekonomi, tapi juga sebagai konsolidasi budaya. Dari dulunya merusak alam dengan adanya pariwisata kini mereka menjaga alam," ucapnya.


Ke depan, Banyuwangi akan menyiapkan peraturan daerah (Perda) tentang rancangan tata ruang wilayah dan zonasi untuk mengatur pengembangan sektor pariwisata dan lain sebagainya. "Dalam Perda tersebut, kita telah menandai mana daerah yang dipergunakan untuk pembangunan pariwisata, mana yang untuk industri, pertanian dan lain sebagainya. Ini untuk mengerem laju pertumbuhan yang dapat mengancam kelestarian lingkungan," ujar dia.

(FF)
  1. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA