Data terakhir jumlah kunjungan wisatawan di Banyuwangi tahun lalu mencapai 90 ribu untuk wisatawan asing dan domestik mencapai 5,2 juta orang.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencatat, sebanyak 67 persen wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi berbelanja di Pasar Tradisional. Hasil tersebut membuat Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bakal terus memperhatikan kebersihan dan kenyamanan pasar tradisional.
"Data terbaru ada 67 persen wisatawan belinya ke pasar tradisional. Maka dari sini secara bertahap pasar-pasar tradisional kita revitalisasi. Pasar induk akan dijadikan lebih bersih lagi," ujar Anas.
Kemudian lapak pasar yang kosong, kata Anas, diupayakan agar diisi menjadi wisata oleh-oleh. Sewa lebih dipermurah agar harga oleh-oleh juga lebih terjangkau. "Beli kaos, oleh-oleh yang khas Banyuwangi bisa ke pasar, dan harganya murah karena sewanya tidak akan mahal, setahun sekitar Rp 200 ribu sewanya," jelasnya.
Model tersebut mengadopsi pasar tradisional di Thailand yang pernah dikunjungi Anas. "Pembenahan pasar ini juga mendorong pengaruh pendapatan dari efek kunjungan wisatawan," katanya.
Uniknya, di pasar tradisional memang masih ada transaksi tawar menawar, Ibu-ibu yang ramah menyapa, selain faktor kebersihan dan keamanan. Tahun ini, Anas juga memastikan akan menyelesaikan bangunan pasar tradisional yang sempat vakum, dikonsep menjadi terminal pariwisata terpadu, di kawasan Sobo, Banyuwangi. Di sana, ada pusat oleh-oleh, pusat informasi wisatawan, travel, penginapan, dan pasar tradisional.
"Sambil menunggu proses pembangunan, proses jual beli online juga tinggi di Banyuwangi. Ini kan dibangun juga untuk mewadahi kalau jual beli online tidak jalan, ternyata bagus," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, data terakhir jumlah kunjungan wisatawan di Banyuwangi tahun lalu mencapai 90 ribu untuk wisatawan asing dan domestik mencapai 5,2 juta orang.
Dari kunjungan tersebut, rata-rata menyumbang jumlah Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) masyarakat Banyuwangi.
Bila berkunjung selama dua hari, rata-rata wisatawan asing mengeluarkan uang hingga Rp 2,5 juta per orang. Sementara wisatawan domestik rata-rata mengeluarkan uang untuk berwisata di Banyuwangi hingga Rp 500 ribu selama dua hari.
"Kalau wisatawan domestik yang nginep, rata-rata sampai Rp 1,7 juta. Karena domestik banyak yang tidak nginap. Saat ini trafik wisata yang sedang naik di Grand Watudodol (GWD), banyak yang penasaran ingin lihat," ujar Bramuda.
Pantai GWD yang baru mendapatkan penghargaan pariwisata kategori bersih dan nyaman tingkat Asean beberapa waktu lalu, berhasil menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Banyuwangi tahun lalu hingga Rp 650 juta.