1. BANYUWANGI
  2. SENI DAN BUDAYA

Mahasiswa Brawijaya kagum lihat anak-anak Temenggungan bermain musik

Mereka terlihat pandai bermain musik patrol.

Penampilan Anak-anak Banyuwangi Putra. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 16 Mei 2016 16:20

Merdeka.com, Banyuwangi - Malam itu Kampung Wisata Temenggungan (Kawitan) menggelar pentas kesenian untuk menyambut rombongan mahasiswa Jurusan Pariwisata, Universitas Brawijaya. Kedatangan para mahasiswa ingin mengenal lebih dekat bagaimana sejarah lokal, seni dan budaya yang ada di Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi.

Pentas kesenian yang digelar sejak pukul 19.00 WIB merupakan puncak acara yang diselenggarakan warga Temenggungan untuk menyambut para tamunya. Sebelumnya sejak pukul 14.00 WIB rombongan mahasiswa UB diajak keliling melihat sumur Sritanjung, proses kerajinan batik, bekas rumah Bupati Banyuwangi ke-5 Pringgokusumo dan mengenal kuliner tradisional khas Using.

Banyuwangi Putra Senior asyik menari diiringi musik
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab



Kampung Temenggungan, memang memiliki daya tarik wisata yang kuat. Terbukti saat 14 mahasiswa Brawijaya ini terpukau melihat penampilan anak-anak Temenggungan bermain musik patrol. Melalui kelompok Kawitan, mereka memiliki grup musik bernama Banyuwangi Putra Junior, ada juga untuk dewasa yakni Banyuwangi Putra Senior.

“Jujur saya speechlees melihat adik-adik sudah bisa main musik sebagus ini. Semoga Temenggungan bisa dikenal tingkat nasional sampai internasional. Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat temenggungan atas sambutannya,” ujar mahasiswa Jurusan Bisnis Pariwisata UB, Enggar saat menyampaikan kesannya usai melihat pertunjukan musik patrol dan tari barong, Sabtu (14/5).

Ketua Kawitan, Eko Rastiko menjelaskan Anak-anak Banyuwangi Putra rata-rata memang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sedangkan yang paling tua masih kelas dua SMP. Dia melanjutkan, bakat seni anak-anak di Temenggungan sudah membuat banyak wisatawan hadir untuk melihat penampilannya.

“Saya ucapkan terima kasih atas kerawuhan teman-teman. Kami tidak bosan-bosan kedatangan tamu baik lokal, nasional atau pun internasional. Berulang kali mengadakan event kecil-kecilan, ya seperti ini lah penampilan dari adik-adik kami nanti yang terakhir kami tampilkan dari Banyuwangi Putra Senior,” jelas Eko.  

Salah satu personel Banyuwangi Putra Senor memainkan alat musik semacam suling
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab



Kelompok Kawitan, merupakan warga Temenggungan sendiri yang secara mandiri ingin menjadikan desanya sebagai destinasi wisata budaya Banyuwangi.

Saat pertunjukan kesenian berlangsung, Anak-anak Banyuwangi Putra Senior terlihat lincah bermain musik patrol. Beberapa lagu Using sanggup mereka selesaikan dengan baik. Begitu juga dengan penampilan seni barong prejeng dan pitik-pitikan. Anak-anak tersebut sanggup membuat tamu dan warga Temenggungan tersenyum kagum.

“Mereka sejak kecil memang sudah punya jiwa seni, jadi dilatih sedikit saja sudah bisa,” ujar Yon, salah satu warga Temenggungan.

Menurut Yon di Temenggungan meskipun semalaman bermain musik, warga tidak akan ada yang marah. “Warga malah senang kalau ada acara,” jelas pemain seruling paralon ini.

Usai penampilan Anak-anak Banyuwangi Putra Junior, para Mahasiswa UB diberi selendang batik khas Temenggungan, sebagai bentuk penghormatan warga atas kunjungannya.

Mahasiswa Brawijaya dapat kenangan selendang batik
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab


“Sebagai rasa terima kasih karena sudah datang ke Temenggungan. Biasanya dikasih udeng kalau tamu dari luar negri. Kalau perempuan selendang, kalau laki-laki udeng. Tapi karena ini anak-anak sekolah jadi disamaratakan dikasih kain batik,” jelas Yon.

Usai penampilan Anak-anak Banyuwangi Putra Junior, para mahasiswa diajak menari bersama. Namun kali ini dengan iringan musik patrol dari Banyuwangi Putra Senior. “Kalau sudah dapat selendang dari kita harus menari ya,” ucap Adis salah satu penari dari Temenggungan.

(FF/MUA)
  1. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA