1. BANYUWANGI
  2. PROFIL

Arief Setiawan, bekas pesapon yang bikin Banyuwangi jadi 'cantik'

Sebelum Abdullah Azwar Anas menjabat bupati, Banyuwangi‎ mendapat predikat daerah terkotor nomor wahid di Jawa Timur.

Arief Setiawan. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Selasa, 15 Maret 2016 15:16

Merdeka.com, Banyuwangi - Sebelum Abdullah Azwar Anas menjabat bupati, Banyuwangi‎ mendapat predikat daerah terkotor nomor wahid di Jawa Timur. Sekarang, bisa dibuktikan sendiri, betapa indah dan nyamannya Bumi Blambangan.

Keindahan Kabupaten Banyuwangi, tak lepas dari tangan dingin Arief Setiawan, yang mengubah image kota terkotor se-Jawa Timur menjadi daerah terbersih dan Asri. Sejak bapak tiga anak ini dipercaya Bupati Anas sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Tahun 2012, citra buruk Banyuwangi itu mulai sirna.

Bahkan, di tangan Arief, kabupaten berjuluk the Sunrise of Java itu kini tak haya dikenal sebagai kota wisata dengan eksotisme alam luar biasa. Tapi juga salah satu kota terbersih di Jawa Timur. ‎"Tahun 2011, dari Kabag Humas, oleh Pak Anas saya ditarik ke Sekretaris DKP, sekaligus Plt Kepala Dinas," kata alumni Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi ini saat ditemui Merdeka Banyuwangi di kantornya Jalan Wijaya Kusuma, Selasa (15/3).

‎Memang, tak banyak orang tahu siapa sosok yang memulai karirnya sebagai pesapon (tukan sapu) di Dinas PUD Banyuwangi, Tahun 1984 hingga 1989 itu. Namun, geliat kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini, tak lepas dari peran pria kelahiran Situbondo 12 Agustus 1985 ini.

Bersama Bupati Anas, yang memoles budaya dan wisata hingga level internasional, Arief juga ikut tampil membesarkan nama Banyuwangi di bidang kebersihan dan pertamanan. Dia juga berperan soal budi daya durian merah khas Banyuwangi.

Meski karirnya terus menanjak, hingga menjabat Kadis DKP Kabupaten Banyuwangi, kebiasaan Arief sebagai pesapon masih melekat hingga ‎kini. "Dulu waktu masih di humas, beliau lihat toilet kotor di kantor, langsung lepas baju dan membersihkannya sendiri. Lihat pasar penuh sampah, dia copot baju ikut bersih-bersih juga," terang salah satu PNS di Pemkab Banyuwangi yang diamini yang lain.

Pun begitu dengan event-event yang digelar Pemkab Banyuwangi, Arief juga tak segan ikut turun memunguti sampah-sampah berserakan bersama para pesapon.

Sejak dipercaya Bupati Anas sebagai Kadis DKP, banyak program yang digelontorkan Arief untuk merubah citra kabupaten terkotor nomor satu di Jawa Timur menjadi salah satu daerah paling bersih. Salah satunya programnya, mengurangi produk sampah di kampung-kampung, Program Mengelolah Sampah, Program Banyuwangi Menyala, dan masih banyak program bermanfaat lainnya.

Bersama timnya, mantan Camat Banyuwangi ini juga sukses membudidayakan durian merah khas Banyuwangi. Durian khas Tanah Osing atau Using itu, awalnya lepas dari perhatian Pemkab Banyuwangi. Namun, sejak setahun terakhir, Bupati Anas mulai tertarik mempublikasikannya, sebagai salah satu hasil budidaya Banyuwangi.

"Saya sampai berebut dengan petani durian lain untuk menunjukkan hasil durian merah ‎ke Pak Anas. Sekarang terbukti, banyak orang mencari durian ini. Adanya ya cuma di Banyuwangi, daerah lain tidak ada yang rasanya se-lezat di sini. Kalimantan ada, tapi tidak seperti yang di Banyuwangi," ucap Arief, yang menempuh S2-nya di UPB Surabaya ini.

(MT/MA)
  1. profil
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA