“Polisi itu juga manusia, nanti juga pasti bakal menuju ke alam baka. Tidak ada yang perlu dibanggakan saat masih aktif," ujar Iptu Sumono.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pernah lihat perwira polisi berseragam lengkap mengusung keranda jenazah menuju pemakaman? Jika belum, di Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, saat proses pemakaman Serma (purn) Suroso berlangsung beberapa waktu yang lalu, Iptu Sumono melakukan itu. Bersama salah satu anggotanya, Aipda Soleh, Kapolsek Singojuruh ini memanggul keranda jenazah mantan anggota Polsek Genteng menuju peristirahatan terakhirnya.
Aksi tak biasa ini bukan sekedar pecitraan. Sejak revolusi mental di tubuh kepolisian bergulir, polisi tidak harus mahir di bidang kesamaptaan maupun penegakkan hukum semata. Korps Bhayangkara dituntut untuk lebih dekat dan menyatu dengan rakyat. Tentu saja ini sesuai slogan kepolisian yang merupakan mitra masyakarat.
Sebenarnya takziah bukan sesuatu yang asing di kalangan aparat. Kebiasaan itu sudah berjalan sebagaimana kebanyakan khalayak umum. Cuma yang jarang terjadi adalah aparat berseragam lengkap bersedia memanggul keranda jenazah menuju pemakaman.
Bagi Iptu Sumono, beban keranda tersebut merupakan gambaran beratnya tugas penegakkan hukum yang dilakukan petugas kepolisian. Bukan perkara mudah menindak pelanggar. Perlawanan bisa saja muncul sehingga membahayakan aparat yang melakukan tugas. Kadang pandangan minor acap kali diarahkan kepada polisi.
“Kepolisian sekarang ini sudah berbenah sangat jauh. Mental anggota benar-benar menjadi perhatian agar membawa nama baik institusi. Penindakkan pasti dilakukan kepada pelaku tindak pidana. Tapi aksi humanisme terhadap warga wajib dikedepankan,” Ujar Iptu Sumono seperti dikutip dari polresbanyuwangi.com.
Baginya salah satu cara membangun kedekatan dengan warga adalah aparat hadir di acara takziah. Tidak harus warga yang tinggal di lingkungan sekitar polsek. Anggota juga mesti datang ketika tetangga atau warga binaan di lokasi tugasnya meninggal dunia. Langkah itu merupakan bentuk polisi hadir di tengah masyarakat.
“Polisi itu juga manusia, nanti juga pasti bakal menuju ke alam baka. Tidak ada yang perlu dibanggakan saat masih aktif. Polisi yang baik adalah yang diterima masyakarat, bisa dijadikan rujukan dalam penuntasan masalah, serta tidak menjadi momok di lingkungan tinggalnya,” kata dia.
Almarhum Serma (purn) Suroso merupakan paman dari Kasatnarkoba Polres Banyuwangi, AKP Agung Setyo Budi. Dia meninggal di RS Al Huda Gambiran lantaran sakit. Almarhum merupakan contoh bagi para polisi aktif bahwa setelah purna tugas akan menjadi warga biasa. Karena itu membaur dengan masyakarat sejak sekarang patut dilakukan.