Penghargaan itu diperoleh dari PWI Jatim.
Merdeka.com, Banyuwangi - Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur menggelar SIWO Award 2016 di Pendopo Sabha Swagata, Banyuwangi, Kamis (24/3). Di acara ini, kabupaten berjuluk the Sunrise of Java ini mendapat tiga penghargaan sekaligus.
Penghargaan pertama, SIWO PWI Jawa Timur menobatkan Banyuwangi sebagai Kabupaten Peduli Olahraga. Kedua, adalah piagam Atlet Potensial yang disematkan SIWO kepada atlet Tarung Drajat, Siti Rofiah.
Dan yang terakhir adalah penghargaan khusus kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, yaitu piagam Special Achievement Award yang diterima langsung oleh orang nomor satu di Bumi Blambangan tersebut.
Anas memperoleh penghargaan ini karena sebagai kepala daerah, dia dianggap mampu membawa Banyuwangi menjadi kabupaten disegani di dunia olahraga.
Ketua PWI Jatim Ahmad Munir mengatakan, penghargaan ini untuk memberikan apresiasi kepada insan olahraga baik para atlet, pelatih maupun pihak yang peduli terhadap kemajuan olahraga.
"Olahraga merupakan salah satu bidang yang bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Karena itu melalui even ini, PWI akan terus mendorong para atlet dan insan olahraga berprestasi untuk mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya," kata Munir.
Pria yang juga Kabiro LKBN Antara Jawa Timur ini, juga mengatakan, proses untuk menentukan siapa yang berhak menerima penghargaan SIWO melalui kajian dan diskusi.
Salah satu pertimbangan adalah prestasi yang dicapai sepanjang 2015, baik ditingkat nasional maupun internasional. "Karena itu prosesnya sangat ketat, sehingga para penerima penghargaan benar-benar orang yang layak menerimanya," ucap Munir.
Sementara Bupati Anas mengaku menyambut baik tiga penghargaan yang diterima Kabupaten Banyuwangi. "Kami merasa terhormat dan bangga memperoleh penghargaan ini. Kami berharap penghargaan ini akan terus memberikan semangat bagi Banyuwangi memajukan dunia olahraga," ucapnya bangga.
Banyuwangi sendiri, masih kata dia, memperoleh penghargaan karena dinilai konsisten dan berhasil dalam mengembanggakan pariwisata yang dibalut dengan olahraga atau sport tourism.
"Banyuwangi ingin menampilkan segenap potensi yang dimiliki daerah untuk mengundang wisatawan. Sport tourism adalah pilihan yang tepat dalam mengemas pengembangan destinasi wisata di Banyuwangi yang terdiri atas hutan, gunung, dan lautan," katanya.
Event sport tourism telah menjadi bagian dari atraksi wisata secara rutin digelar tiap tahun lewat rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest). Jenisnya pun terus bertambah. Di tahun awal penyelenggaraan B-Fest, event sport tourism yang digelar, baru Internasional Tour de Banyuwangi Ijen dan kompetisi Surfing International.
Namun, kata Anas lagi, memasuki tahun kelima di 2016, event wisata dikemas sport tourism semakin variatif dengan Banyuwangi International BMX , Kite and Wind Surfing Festival, Festival Karo Rafting & Tubing X Badeng.
Kemudian Underwater Festival dan Banyuwangi Internastional Run. "Semuanya digelar untuk mengeksplorasi kekayaan alam Banyuwangi yang beragam."
"International Tour de Banyuwangi Ijen misalnya. Event ini digelar untuk mempromosikan Gunung Ijen. Selanjutnya Kite and Wind Surfing serta Underwater Festival yang mempromosikan keindahan laut," sambungnya.
Ada juga International BMX untuk mempromosikan wilayah Muncar sebagai salah satu pusat bahari terbesar di Indonesia. "Kami juga memanfaatkan venue olahraga ex Porprov yang kelasnya internasional seperti sirkuit BMX Muncar agar bisa memberikan nilai lebih dan mengasah kemampuan atlet daerah," katanya.