Untuk mencapai tahap ideal diperlukan pemasangan instrumen landing system (ILS), yaitu membutuhkan ketersediaan lahan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bandara Blimbingsari di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, segera beroperasi malam hari. Dengan begitu, jumlah wisatawan yang datang ke Bumi Blambangan akan ikut terdongkrak.
Direktur Operasi AirNav Wisnu Darjono, mengatakan secara teknis dengan infrastruktur alat yang ada sekarang, sebenarnya Bandara Blimbingsari sudah bisa diterbangi malam hari.
Hanya saja, kata dia, untuk mencapai tahap ideal, diperlukan pemasangan instrumen landing system (ILS), yaitu membutuhkan ketersediaan lahan.
Selain itu, juga diperlukan penambahan SDM (sumber daya manusia) sebagai penunjang tenaga operasional di malam hari.
"Kami siap menyediakan ILS dengan beberapa persyaratan teknis yang akan dibahas lebih lanjut dengan operator bandara, maskapai dan pemerintah daerah," kata Wisnu, Kamis (31/3).
Sementara Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkab Banyuwangi, Ali Ruchi, menambahkan pemerintah daerah siap mendukung infrastruktur penunjang agar bandara bisa beroperasi malam hari.
"Misalnya, lahan untuk perempatan alat ILS yang membutuhkan lahan di dua lokasi masing-masing seluas 225 meter (450 meter)," terangnya.
Dia melanjutkan, lahan untuk ILS telah disurvei oleh AirNav Indonesia pada 25 hingga 27 Maret lalu, yaitu di sekitar bandara dan kawasan Singojuruh.
"Dalam satu pekan ini, kami juga menggelar koordinasi lagi dengan operator bandara, maskapai, dan perwakilan AirNav untuk membahas langkah teknisnya," tandas Ali Ruchi.
Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi menarget tahun ini jumlah wisatawan datang ke Banyuwangi melalui Bandara Blimbingsari mencapai 2.050.000 orang, baik domestik maupun mancanegara.