1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Foto dapur tradisional rebut juara Banyuwangi Race Photo Competition

"Juara nomor 1, foto dia pencahayaan yang keluar identik. Berjajar rapi, terus dapurnya identik dengan rumah Osing".

Harfi Yulian Bimantara menerima hadiah secara simbolis. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Senin, 12 Maret 2018 10:50

Merdeka.com, Banyuwangi - Foto dapur tradisional dan seorang wanita yang tengah memasak karya Harfi Yulian Bimantara (20) berhasil menjadi juara dalam Banyuwangi Race Photo Competition yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi Seorang wanita meniup api tungku dengan bambu yang biasa disebut 'semprong', dilengkapi sinar matahari yang masuk melalui rongga di genting.

Peserta asal Banyuwangi Itu mengaku mendapatkan momen spesial itu hanya puluhan meter dari titik start di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang menjadi tempat lomba. Dia menemukan spot dapur tradisional dan seorang wanita yang tengah menanak nasi, saat peserta lain telah jauh meninggalkannya. Cuaca cerah pagi hari diakuinya memberikan cahaya yang sangat mendukung hasil jepretan.

"Momen pas dapet dapur bagus, tanpa setting ketika ibu-ibu sedang masak. Temanya cari yang identik, masih memasak dengan cara tradisional adalah salah satu yang identik di Desa Kemiren," kata mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi itu, Minggu (11/3).

Eko Sumartopo mewakili dewan juri menjelaskan sebenarnya dalam lomba foto jenis race seperti itu faktor keberuntungan memiliki angka 80 persen. Untuk menang dalam tema identik, foto peserta harus mewakili unsur-unsur yang ada di Desa Kemiren. Pertimbangan penilaian berikutnya adalah keseimbangan foto.

"Juara nomor 1, foto dia pencahayaan yang keluar identik. Berjajar rapi, terus dapurnya identik dengan rumah Osing, bagi kami ini menjual secara pariwisata," kata Eko.

Peserta lain bernama Suwardi alias Chue Ardi dari Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara mengatakan spot-spot yang tersedia sangat menarik karena banyak budaya yang masih kental. Pria yang pernah menjuarai lomba foto online yang digelar APEC ini mengatakan membidik rupa budaya lebih menarik daripada memotret model.

"Biasanya yang pernah saya ikuti cukup model aja. Gak kayak disini, dengan blusukan kita jd tahu ciri khas Desa Kemiren," kata Ketua Komunitas Pecinta Seni Foto(PST) Tarakan yang menyabet juara 3 di Banyuwangi Race Photo Competition ini.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA