"Visi pemimpin Banyuwangi, saya kira menjadi faktor menarik untuk menjadi contoh pada dunia," ujar Adung.
Merdeka.com, Banyuwangi - Keberhasilan Kabupaten Banyuwangi dalam menjaga kerukunan antar umat beragama diapresiasi Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor. Masyarakat Banyuwangi yang plural bisa hidup berdampingan dengan baik. "Banyuwangi ini menjadi contoh menarik tentang bagaimana menunjukkan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Meski masyarakatnya memiliki keyakinan yang beragam, tetap damai dan bersatu padu," kata Sekretaris Jendral PP GP Ansor, Adung Abdurrahman di sela-sela rangkaianpelantikan PC GP Ansor Banyuwangi.
"Visi pemimpin Banyuwangi, saya kira menjadi faktor menarik untuk menjadi contoh pada dunia. Meski memiliki visi keislaman yang kuat, akan tetapi tetap memberi ruang yang layak bagi kebudayaan dan keberagaman," ujar Adung.
Dia mengatakan, saat ini konflik sosial mulai kerap muncul karena perbedaan yang dibesar-besarkan dan dipolitisasi. GP Ansor khawatir tenun kebangsaan bisa terkoyak jika situasi dewasa ini dibiarkan.
"Untuk itu, Pimpinan Pusat GP Ansor mengkampanyekan kepada dunia tentang Islamic Humanitarian, Islam Kemanusiaan. Yaitu, Islam sebagaimana yang diterapkan di Indonesia, damai dan toleran di tengah kebhinekaan," kata dia.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kerukunan antar umat beragama dan golongan adalah modal penting bagi pembangunan daerah. "Pertumbuhan Banyuwangi saat ini bukan karena pemimpinnya, tapi karena keguyupan masyarakatnya untuk membangun. Maka penting kerukunan tersebut dijaga, bagaimana bisa membangun daerah kalau satu sama lain tidak rukun," ujarnya.
Sebagai ikhtiar dalam menjaga kerukunan tersebut, Banyuwangi meningkatkan intensitas dialog dan silaturahmi antarumat beragama. Banyuwangi juga telah mendapat Harmony Award dari Kementerian Agama atas keberhasilannya menjaga kerukunan dalam keberagaman.
"Dalam beberapa bulan sekali kita bertemu, berdialog bersama. Kadang di masjid, kadang di gereja, di pura dan lain sebagainya. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga kerukunan tersebut," kata Anas.
Selain itu, dalam acara-acara tertentu antar umat beragama dan ormas saling mengundanghadirkan untuk meningkatkan silaturahmi. "Seperti halnya saat pelantikan GP Ansor ini, Pemuda Katolik, Pemuda Persada Hindu Dharma, Pemuda Muhammadiyah dan beberapa ormas keagamaan yang tergabung dalam Forum Pemuda Lintas Agama Banyuwangi ikut hadir," katanya.