"Penutupan untuk mempercepat pengerjaan jalur pendakian Gunung Ijen, jadi harus steril dari kunjungan wisatawan".
Merdeka.com, Banyuwangi - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Jawa Timur memberikan edaran pemberitahuan tentang penutupan aktivitas pendakian di Gunung Ijen selama tiga hari, 21-23 November 2018.
Penutupan dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pendaki. Selama penutupan, BKSDA bakal memperbaiki pagar pengamanan pada jalur pendakian yang rawan longsor.
"Penutupan untuk mempercepat pengerjaan jalur pendakian Gunung Ijen, jadi harus steril dari kunjungan wisatawan, termasuk para penambang belerang," kata Kepala Resor TWA Kawah Ijen, Sigit Haribowo, Kamis (22/11).
Sigit menambahkan, perbaikan jalur infrastruktur selama penutupan difokuskan pada jalur yang rawan longsor.
"Berdasarkan pemeriksaan terdapat beberapa titik pendakian yang rawan longsor saat hujan. Dimulai dari Pos Pondok Bunder, satu kilometer sebelum puncak gunung," ujarnya.
Meski sudah ditutup, para pendaki yang terlanjur berangkat bisa menunda pendakian dengan mengunjungi destinasi wisata lainnya.
Saat ini, 50 meter dari pos pendakian Kaki Gunung Ijen, Paltuding, terdapat destinasi pendakian baru yakni Gunung Ranti. Bila naik ke atas, pengunjung bakal menemukan keindahan kota dan laut Banyuwangi dari atas.
Destinasi yang masuk di kawasan KPH Banyuwangi Barat tersebut, juga disebut sebagai negeri di atas awan karena tebalnya gumpalan pemandangan awan di lokasi pendakian.
"Banyak alternatif lain yang bisa dikunjungi wisatawan ketika Gunung Ijen ditutup. Kita punya Gunung Ranti yang lokasinya tidak jauh dari pendakian Ijen. Banyuwangi juga punya destinasi lain seperti Taman Langit di Desa Banjar, Kaki Gunung Ijen," kata Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda.