1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Jelang pertemuan IMF-Word Bank, fasilitas Bandara Banyuwangi ditambah

Pengembangan Bandara Blimbingsari ditargetkan selesai pada Bulan Agustus 2018.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso dan Bupati Anas. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 14 Agustus 2017 15:53

Merdeka.com, Banyuwangi - Menghadapi pertemuan IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018 mendatang, fasilitas pendukung mulai apron, penebalan landasan, hingga perpanjangan runway di Bandara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi akan dipercepat. Pengembangan fasilitas Bandara Blimbingsari dilakukan untuk mendukung Bandara Ngurah Rai menampung pesawat dari peserta IMF World Bank.

"Di pertemuan tahunan IMF World Bank itu Menteri Keuangan seluruh dunia akan datang. Nanti pesawatnya akan parkir di Banyuwangi, karena kalau di Bali semua tidak cukup," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso saat berkunjung ke Banyuwangi.

Saat ini, Apron sebagai tempat parkir pesawat di Bandara Blimbingsari berkapasitas dua pesawat jenis 737-500. Nantinya akan diperluas bisa menampung hingga 9 pesawat jenis 737-800 dan 900.

Sementara untuk landasan, Pavement Classiication Number (PCN) Bandara Blimbingsari dari 36 PCN akan ditambah menjadi 45 PCN. "Runway juga akan kami perpanjang. Sebenarnya untuk saat ini cukup, karena sudah 2.250. Tapi untuk fullroad tinggal perpanjangan 400 meter, sehingga bisa dilewati pesawat jenis Boeing 737-800 dan 900 NG," lanjutnya.

Pengembangan Bandara Blimbingsari ditargetkan selesai pada Bulan Agustus 2018, sebelum pertemuan IMF-World Bank berlangsung. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan berterimakasih atas dukungan pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan Bandara Blimbingsari.

"Ini merupakan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah yang produktif karena kita juga menginginkan percepatan. Pemkab selalu siap berkoordinasi dengan pusat," ujar Anas.

Bandara Blimbingsari mulai beroperasi sejak 2010. Pada tahun 2014, pemerintah daerah mengembangkan terminal baru berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan dana APBD Banyuwangi dan Pemprov Jatim.

Rute penerbangan ke Banyuwangi sudah berlangsung empat kali sehari, tiga penerbangan ke Surabaya oleh Garuda Indonesia dan Wings Air. Kemudian rute Jakarta-Banyuwangi oleh Nam Air.

Jumlah penumpang terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016.

Saat ini, sudah ada maskapai yang berminat untuk melakukan International Flight ke Banyuwangi. "Ini ibarat gayung bersambut, setelah ada operator yang berminat untuk membuka international flight, pengembangan bandara Banyuwangi akan dipercepat," jelas Anas.

(FF/MUA)
  1. Bandara Blimbingsari
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA