1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Menteri Rizal Ramli terpesona 'si cantik' durian merah

"Pemkab berencana membentuk sentra pengembangan durian di Kecamatan Songgon yang luasnya diperkirakan sekitar 50 hektare," kata Anas.

Rizal Ramli dan Bupati Azwar Anas makan durian. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Minggu, 10 April 2016 10:17

Merdeka.com, Banyuwangi - Terpesona 'kecantikan' si merah dari Banyuwangi, Jawa Timur, Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli ikut-ikutan ingin melumatnya.

Itulah si 'cantik' Durian Merah, buah andalan kabupaten berjuluk the Sunrise of Java yang dicicipi Rizal Ramli di Agro Expo yang digeber di Taman Blambangan, Sabtu (9/4).

"Ini pengalaman pertama bagi saya makan durian merah di Banyuwangi. Rasanya enak dan manis," kata Menko Perekonomian di era Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) ini didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas.

Rizal datang ke Bumi Blambangan, khusus membuka tiga event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 di Taman Blambangan. Tiga event itu: Festival Kuliner, Art Week dan Agro Expo.

Pada event tersebut, juga diserahkan sertifikat tanda daftar dua varian durian merah sebagai milik Banyuwangi oleh Kementerian Pertanian. Dua jenis durian merah yang mendapat sertifikasi itu adalah Sunrise of Java (SOJ) dan Balqis.

Bupati Anas mengatakan, si 'merah' ini adalah buah khas Banyuwangi yang tengah menjadi buruan para pecinta kuliner buah durian. Harganya pun semakin mahal, bahkan bisa mencapai Rp 250.000 per buah.

Sebenarnya, kata Anas, durian merah di Banyuwangi da 65 varian, tapi baru 25 jenis yang bisa dikonsumsi. Sedangkan yang baru dikembangkan ada 11 varian.

Dari sekian jenis durian merah, yang menjadi primadona adalah jenis SOJ dan Balqis. Sebab, kedua varian ini warna dagingnya sangat terang dan mencolok.

Ketebalan dagingnya saja, mencapai 16,5 mili meter dengan perpaduan dua rasa; manis dan pahit. Meski begitu, rasanya tetap pas di lidah. Sementara aromanya, tidak setajam durian lain yang sejenis.

Selain rasa yang diunggulkan, durian merah juga mengandung banyak zat bermanfaat, seperti zat serotonin. Zat ini berkhasiat untuk obat insomnia. Kemudian afrodisiak, tifohormon, dan titosteron sebagai penambah stamina. Ada pula kandungan antosianin yang bisa mencegah penuaan dini.

Jelas, semua kandungan zat pada durian merah ini tidak dimiliki durian berdaging putih atau kuning, yang kandungannya didominasi zat gula dan karbohidrat.

"Untuk mengembang-biakkan durian langka ini, Pemkab Banyuwangi berencana membentuk sentra pengembangan durian di Kecamatan Songgon yang luasnya diperkirakan sekitar 50 hektare," kata Anas.

Sementara ‎peneliti sekaligus pengembangan durian merah dari Forum Pemerhati Hortikultura Banyuwangi, Eko Mulyantoro menjelaskan, untuk mengembangkan durian eksotis ini agar menghasilkan kualitas baik, dilakukan proses polinasi atau penyerbukan.

Dalam sekali proses polinasi, dihasilkan 10 hingga 25 jenis durian merah berbeda-beda. Namun saat biji hasil buah itu disemai, tidak semuanya akan tumbuh menjadi tunas. Sedang tunas-tunas yang berhasil tumbuh, menjadi cikal bakal tumbuhan baru hingga mencapai 65 varietas.

"Setelah tumbuh menjadi tunas, kemudian dipotong dan ditempel ke pohon yang sudah besar dengan metode top walking. Dengan metode ini, tidak perlu menunggu bertahun-tahun agar pohon berbuah. Tapi cukup 2,5 tahun durian merah sudah bisa dipanen," terang Eko.

(MT/MA)
  1. Khas Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA