Pengendara diduga ragu-ragu saat melintas. Korban seorang kakek berusia 70 tahun.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kecelakaan maut terjadi antara pengendara mobil dan Kereta Api Mutiara Timur di lintasan jalur Dusun Krajan, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (5/4). Kereta api Mutiara Timur dari arah Banyuwangi menuju Surabaya menabrak mobil yang melintas di jalur tidak berpalang.
Kanit Laka Lantas, Polres Banyuwangi Iptu Budi Hermawan menjelaskan, mobil Toyota Agya warna silver plat nomor P 1427 XA yang tertabrak berisi satu satu orang, Andrian Sukamto (70). Korban langsung meninggal di lokasi kejadian dengan luka parah di bagian kepala sebelah kiri.
"Mobil dihantam KA hingga terlempar 20 meter. Korban tewas di lokasi kejadian. Saat ini jenazah sudah di rumah keluarga, setelah dibawa ke kamar mayat Puskesmas Gitik," jelas Budi, saat ditemui di lokasi kejadian.
Jalur lintas kereta tidak berpalang ini berada di sebelah jembatan sungai. Mobil korban yang terseret, kemudian terpelanting dan masuk ke sungai.
Kholis, warga yang tinggal di sekitar kejadian menjelaskan, pengendara mobil terlihat ragu saat melintas jalur kereta api, sampai akhirnya tertabrak. "Kalau naiknya langsung kencang kemungkinan masih selamat. Kabarnya dia juga baru pulang dari berobat," ujarnya.
Sementara itu, Fiki (30) Penjaga Jalur Lintas (PJL) Kereta Api nomor 99 yang berada di sisi selatan terakhir sebelum kejadian kecelakaan menjelaskan, lokasi kejadian berada di jalur lintas tidak berpalang nomor 100. Peristiwa terjadi pada pukul 09. 20 WIB.
"Kalau kecepatan kereta sekitar 40 Km per jam, karena sudah mau masuk di Stasiun Rogojampi pada pukul 09.29 WIB. Maka posisinya sudah mengerem, kalau jalan normal rata-rata 60 Km per jam," jelas Fiki.
Akibat kejadian ini, kata Fiki, kereta sempat mengalami keterlambatan melintas selama 20 menit. Fiki menjelaskan, jalur lintas nomor 100 ini memang belum dijaga oleh petugas. Namun, sudah dilengkapi dengan rambu peringatan akan melintasi rel kereta bagi pengendara.
Sebagai penjaga pintu, dia menyarankan agar pengendara selalu waspada setiap melintas rel tak berpalang. Pengendara harus hati-hati untuk memastikan terlebih dahulu dengan tengok kanan kiri, apakah ada kereta yang mau melintas.
"Kalau keadaan pasti aman silakan melintas. Untuk yang kasus ini, menurut saya pengendara kurang waspada," ujarnya.