1. BANYUWANGI
  2. PARIWISATA

Puteri Indonesia bakal pakai batik Banyuwangi di ajang Miss Universe

"Pertama, saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Saya nanti ingin membawa batik Banyuwangi di ajang internasional Miss Universe," kata Bunga.

Putri Indonesia di BBF 2017. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Minggu, 30 Juli 2017 12:58

Merdeka.com, Banyuwangi - Puteri Indonesia 2017, Bunga Jelitha Ibrani tertarik mengenakan batik asal Banyuwangi untuk ajang Miss Universe yang akan dia hadiri. Hal ini disampaikan Bunga saat ikut tampil dalam ajang Banyuwangi Batik Festival di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (29/7).

Bunga mengaku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama saat mengenakan batik dari Banyuwangi. Puteri dengan tinggi 180 centimeter ini mengenakan koleksi desainer Priscilla Saputro dengan motif batik kopi pecah yang berwarna cerah.

"Pertama, saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Saya nanti ingin membawa batik Banyuwangi di ajang internasional Miss Universe. Tapi sekarang saya masih mempelajari dulu filosofi motifnya, seperti motif kopi pecah ini," ujar Bunga kepada Merdeka Banyuwangi.

Sebelum terpilih menjadi Puteri Indonesia 2017, Bunga merupakan seorang model kontrak di Los Angeles Amerika Serikat, setelah menjuarai ajang Guess Girl Model Search Southeast Asia 2015.

Saat datang ke Banyuwangi dan dituntut untuk menampilkan kembali busana batik kopi pecah Banyuwangi, dia harus kembali menarik napas, karena sudah lama absen tidak memperagakan fesyen di atas runway.

"Sebelumnya saya merupakan model. Tapi saat terpilih menjadi Puteri Indonesia, saya sudah lama tidak jalan di atas runway," kata perempuan kelahiran 6 September 1991 ini.

Ke depan, Bunga memiliki rencana untuk kembali datang ke Banyuwangi dan mengunjungi beberapa destinasi wisata. "Mungkin akan datang lagi untuk mengeksplore wisatanya seperti ke Kawah Ijen dan Pulau Merah," katanya.

Sementara itu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah Banyuwangi, Ipuk Festiandani menjelaskan filosofi kopi pecah berangkat dari nilai cita rasa kopi yang muncul dari proses perjuangan yang panjang. Mulai dari proses tanam, petik merah, menjemur kemudian menyangrai, baru kemudian kopi tersebut sampai rela dipecah untuk menghasilkan cita rasa yang harum.

Ajang BFF sudah kali kelima diselenggarakan di Banyuwangi. Setiap tahunnya selalu mengangkat tema motif batik yang berbeda, seperti motif Kangkung Stingkes, Gajah Uling, Sekar Jagat dan masih banyak lagi. Dari ajang BBF, diharapkan bisa memunculkan pegiat batik baru dan desainer di Banyuwangi. Dari 20 motif batik klasik yang dimiliki Banyuwangi, saat ini sudah berkembang menjadi 50 motif.

(MT/MUA)
  1. Banyuwangi Batik Festival
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA