Hasil patungan para PNS ini sangat membantu warga. Bupati Anas yang langsung menyerahkan hasil patungan PNS ini kepada warga.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan bantuan 5 ton beras, lengkap dengan sayur, mie instan dan bahan bumbu untuk korban banjir bandang di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/6).
Bantuan itu merupakan hasil patungan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan kantor Pemkab Banyuwangi secara suka rela. Bantuan diserahkan kepada pengelola dapur umum yang memasak untuk korban bencana dan relawan yang membantu menangani dampak banjir.
“Kita sudah koordinir para relawan, kita juga mengelola sumbangan yang masuk. Nah kalau nanti kurang, akan kita tambah lagi dari Pemkab,” kata Anas.
Dia mengatakan penanganan banjir kali ini sudah cepat, yakni hanya bersela 2 dari waktu melimpasnya lumpur ke atas, Kamis (21/6) malam. Banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa namun menyebabkan 23 rumah roboh, 80 rusak sedang dan 225 rumah mengalami kerusakan ringan serta lebih dari 1 kilometer jalan utama lumpuh.
Banyak pula perabot warga yang rusak seperti sofa, almari, kulkas, TV, motor hingga pakaian karena terendam lumpur. Dapur umum dari Dinas Sosial (Dinsos) Banyuwangi memasak dan membagikan 4.500 bungkus nasi setiap hari.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram Suryadi mengatakan pemulihan dampak banjir membutuhkan waktu sekitar 1 minggu. Pembersihan lumpur bekas banjir dilakukan oleh warga hingga ke gang-gang kecil desa.
Alat berat dan truk digunakan untuk mengangkat dan mengangkut material bekas banjir tersebut. Sementara itu ratusan relawan, personel TNI-Polri dan petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Banyuwangi juga turut membantu membersihkan lumpur di pemukiman warga dengan alat sekadarnya.
"Logikanya warga yang dekat sungai di belakang-belakang sana sulit melarikan diri saat terjadi banjir. Tapi mereka sudah menerima pelatihan dan siap, sehingga alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” kata Eka.