1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Pemkab Banyuwangi bagikan 425 ribu liter air bersih untuk masyarakat kekeringan

"Memang terjadi kekeringan air yang alamiah, karena sumber-sumber bawah tanah berkurang sehingga sumur-sumur tidak terisi dengan air".

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Jum'at, 28 September 2018 17:28

Merdeka.com, Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi telah membagikan 425 ribu liter air bersih dalam tangki-tangki kendaraan kepada masyarakat yang mengalami kekeringan di beberapa kecamatan.

Sebanyak 2 atau 3 desa di kecamatan Wongsorejo, Bangorejo, Tegaldlimo dan Tegalsari mengalami kekeringan dan mendapatkan bantuan air bersih yang masuk ke dusun-dusun secara bertahap.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banyuwangi Eka Muharram Suryadi mengatakan, kekeringan dialami sebagian dari mereka yang memanfaatkan air sumur untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan masyarakat yang menggunakan air yang didistribusikan PDAM pada umumnya aman dari kekeringan.

"Memang terjadi kekeringan air yang alamiah, karena sumber-sumber bawah tanah berkurang sehingga sumur-sumur tidak terisi dengan air,"kata Eka kepada Merdeka Banyuwangi, Jumat (28/9).

Setiap hari 4 hingga 9 tangki air berkapasitas 5 ribu liter masuk ke pemukiman masayarakat untuk mendistribusikan air bantuan sejak Senin (10/9). Eka memperkirakan musim kemarau tahun ini akan berakhir pada akhir November mendatang.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, hingga kini status kekeringan belum masuk tahap darurat. Dia mengatakan secara makro titik-titik yang dulu pernah kering, misalnya di Pal 7 Kecamatan Wongsorejo, sekarang air masih keluar.

"Irigasi sendiri sampai saat ini masih dalam tahap yang belum mengkhawatirkan, masih bisa kita gilir," kata Guntur.

Namunpun begitu, diakuinya debit air sungai-sungai di Banyuwangi menurun selama musim kemarau ini. Misalnya di bendungan atau dan Karangdoro di Kecamatan Tegalsari yang debit airnya tersisa 6 ribu
kubik per detik. Sedangkan saat normal, debit air dam yang diperuntukkan menyuplai irigasi ke 16 ribu hektare sawah itu mencapai 20 ribu kubik per detik.

"Kita pernah di tahun 2015 itu hanya 2.300 kubik, kita masih bisa atur pengairan irigasi secara bergilir. Ini kan musim tanam ke-3, jadi sudah hampir selesai. Sampai selesai musim tanam ini kami harap tidak ada yang gagal panen," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Info Kota
  2. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA