Pesapon dan Jukir di Banyuwangi bakal diberi asuransi kesehatan

Merdeka.com, Banyuwangi - Sebagai bentuk apresiasi, kali ini Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengundang para Pesapon (Petugas Kebersihan) dan Juru Parkir (Jukir) buka puasa bersama di Pendopo Sabha Swagata. Hal ini merupakan bentuk apresiasi Bupati Anas atas kerja keras Pesapon dan Jukir yang menjadikan Banyuwangi selalu bersih dan kondusif.

Sebelum buka bersama, ratusan Pesapon dan Jukir ini berkumpul di Pendopo untuk mendengarkan ceramah agama. Baru kemudian menikmati beragam kuliner yang disajikan secara prasmanan. Pada Jumat (17) kemarin, Anas juga mengajak para Juru Air buka bersama di atas Jembatan Gantung Kali Setail, Kecamatan Genteng.

"Hari ini dengan para Pesapon, karena mereka ini punya peran yang penting. Maka sesibuk apapun saya sempatkan, meskipun ini di penghujung hari libur saya buka bersama dengan para Pesapon. Setelah kemarin dengan Juru Air," kata Anas kepada Merdeka Banyuwangi, Sabtu, (2/7).

Anas melanjutkan, para Pesapon ini punya peran penting untuk menjaga Banyuwangi tetap bersih. Setiap pagi dan sore, para Pesapon akan membersihkan ruang-ruang publik seperti Taman Blambangan, Sritanjung, kantor dinas dan di Pendopo sendiri.

"Para pesapon ini punya peran yang luar biasa. Bahkan nanti ketika orang berlibur pun, mereka akan tetap menyapu. Luar biasanya, Pesapon di Banyuwangi ini kolektivitasnya tinggi. Jadi kalau enggak bisa kerja, akan digantikan anaknya, kalau gak anaknya istrinya," ujar Anas.

Dari situ, kedepannya para Pesapon tidak hanya medapatkan hak upah, melainkan juga jaminan asuransi. "Sekarang Pemda sudah mengurus asuransi mereka. Jadi mereka tidak hanya mendapatkan gaji tapi juga asuransi," tuturnya.

Kondisi ekonomi para Pesapon di Banyuwangi, kata Anas, saat ini sudah mulai membaik. Hal ini tidak lepas dari usaha Pesapon yang bisa memanfaatkan waktu luang, di sela bekerja saat pagi dan sore hari.

"Jadi meskipun Pesapon sekarang ekonominya sudah mulai bagus. Bahkan dengan ilmu disiplin di sini, mereka berkembang dengan ekonomi lain. Karena mereka di waktu tertentu ada pengajian, pendidikan. Jadi selain nyapu sendiri, ada keterampilan," terang Anas.