Seperti taman di Kota Surabaya ini, Taman Blambangan juga multifungsi. Ada lapangan bermain, fungsi ekonomi, ekologi juga edukasi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Tak hanya destinasi wisata ciamik, seperti Pantai Pulau Merah, Watu Dodol, Tabuhan, hingga eksotisme Kawah Ijen, yang menjadi andalan Banyuwangi, Jawa Timur, menarik wisatawan asing. Keindahan kota, juga akan menghipnotis para turis berlama-lama di Bumi Blambangan.
Daerah berjuluk the Sunrise of Java yang dulu dikenal kotor dan jorok, kini kinclong. Untuk menghilangkan citra 'kota santet' nan angker, melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkab Banyuwangi membangun taman-taman kota yang ijo royo-royo.
Kota Gandrung Sewu ini memiliki Taman Sri Tanjung, serta Taman Blambangan yang kabarnya mirip Taman Bungkul. Seperti taman di Kota Surabaya ini, Taman Blambangan juga multifungsi. Ada lapangan bermain, fungsi ekonomi, ekologi juga edukasi tentang lingkungan serta Gelanggang Seni dan Budaya (GESIBU).
Dan taman yang berada di pusat kota, yaitu di Jalan RA Kartini ini juga semakin tampak indah jika malam tiba. Gemerlap lampu hias menambah kesan mewah Taman Blambangan.
Taman seluas sekitar 32.000 meter persegi ini, kerap dijadikan pusat aktivitas masyarakat, baik hanya sekadar bersantai, menikmati kuliner, menggelar event hingga sekadar berolahraga.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga membangun taman-taman pojok. Taman ini berada di tiap perempatan jalan dengan memanfaatkan space yang lebih kecil, yang masuk Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pemkab Banyuwangi, terkait Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Strategis.
"Di wilayah perkotaan, perencanaan tata ruang bakal mengatur detail tentang RTH. Pemerintah daerah secara bertahap bakal membebaskan lahan di sudut-sudut jalan protokol untuk disulap menjadi RTH," terang Bupati Abdullah Azwar Anas waktu lalu.
Kata dia, pembangunan taman-taman dengan space kecil di perempatan jalan ini untuk menghilangkan kesan kaku karena adanya bangunan-bangunan di tiap sudut jalan.
"Biar tampak hijau dan tidak kaku, nantinya di sudut-sudut jalan itu dikosongkan sebagai RTH. Untuk masalah pembebasan lahan akan dilakukan bertahap," terang Anas.
Yang menarik lagi, Pemkab Banyuwangi juga menata Taman Makam Pahlawan (TMP). Agar kesan 'horor' berubah teduh, area-area pemakaman akan dikolaborasi dengan ruang hijau.
Tak cuma taman, baik di perkotaan maupun area pemakaman, agar lebih tampak Asri lagi, DKP juga menanam pohon-pohon ayoman di setiap jalan-jalan protokol. Saat ini, daun pohon-pohon itu sudah saling menyambung dan mengayomi aktivitas di bawahnya serta memberi kesan teduh.
"Ini salah satu program DKP, yaitu Program Sodakoh Oksigen dan sekaligus berfungsi menyerap polusi kendaraan," kata Kadis DKP, Arief Setiawan.