1. BANYUWANGI
  2. LAPAK

Mencoba makanan Sego Jangan satu porsi Rp 7.000

Makanan ini diserbu pembeli. Salah satu makanan khas Banyuwangi.

©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Kamis, 17 Maret 2016 15:28

Merdeka.com, Banyuwangi - Bila Anda melewati kawasan Temanggungan, sempatkan untuk menikmati sego jangan. Nama sego jangan sendiri lebih populer disebut sego cawuk. Tapi yang benar, menurut Pipit warga asli Using Temanggungan, bukan sego cawuk namun sego jangan.  

“Nama aslinya sego jangan Mas. Bukan sego cawuk,” tuturnya pada Merdeka Banyuwangi, Rabu (16/3).  

Pipit merupakan generasi kedua yang meneruskan bisnis sego jangan milik ibunya. “Sekarang Ibu saya sudah umur 90 tahun. Dia jualan sego jangan sejak masih muda,” imbuhnya.

Makanan khas masyarakat Using ini punya rasa yang istimewa. Nasi putih diguyur Parutan kelapa muda dengan bumbu gula merah, memberi rasa manis dan sedap. Rasa gurih pedasnya, muncul dari campuran sayur kacang yang diiris kecil-kecil, mentimun, jagung muda yang dibakar dengan cabai, bawang merah, bawang putih dan asam.

Selain itu, sego jangan juga memiliki lauk yang khas, yakni pindang ikan laut dan pindang telor ayam. Pindang ikan buatan Pipit, terasa berserat dan kenyal. Sedangkan telur pindangnya, terasa lengket di lidah. Sego cawuk ini memiliki rasa khas pedas dan manis. Tentu di dalamnya terdapat rempah yang kaya.

Setiap pagi mulai pukul 05.30 WIB, Pipit membuka lapak sego jangan di dekat kantor kelurahan Temanggungan. Sego jangan buatannya biasanya sudah habis terjual sampai pukul 10.00. “Satu porsi harganya 7000 ribu. Tapi pakai telur yang dipotong separo. Bila mau murah lagi, bisa tapi telurnya saya potong lagi, jadi seper empatnya,” jelasnya.

Sego jangan, memang biasa dikonsumsi masyarakat Banyuwangi setiap pagi. Sangat cocok untuk menu sarapan sebelum mengawali aktivitas sehari hari. “Setiap hari buka. Pokoknya kalau pagi di sini banyak yang jual sego jangan,” pungkasnya.

(MH/MUA)
  1. Khas Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA