"Di sini buat latihan dan mencari poin. Ini kompetisi kami yang terakhir sebelum Asian Games satu bulan ke depan," ujar Tony.
Merdeka.com, Banyuwangi - Tim Nasional BMX Indonesia, punya misi tersendiri saat mengikuti ajang Banyuwangi International BMX Competition 2018 di sirkuit Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Para rider, sedang menempa skil dan mental sebelum berlaga dalam ajang Asian Games, Agustus mendatang di Jakarta dan Palembang. Mereka tidak ingin tumbang di hadapan suporter di tanah airnya sendiri.
Selama dua hari, 14-15 Juli, lima rider Timnas, turun mencoba sirkuit standar internasional di Muncar melawan peserta dari Jepang, Amerika, Australia, Thailand dan Malaysia.
Jelang menghadapi putaran final di sirkuit Muncar, Tony Syarifudin, Rio Akbar, dan I Gusti Bagus Saputra tampak bersantai memaksimalkan waktu jeda istirahatnya. Termasuk dua pebalap women elite, Cupy Nopianti dan Wiji Lestari.
"Di sini buat latihan dan mencari poin. Ini kompetisi kami yang terakhir sebelum Asian Games satu bulan ke depan," ujar Tony di tenda istirahatnya bersama teman-teman Timnas BMX, Sabtu (14/8).
Tony menilai, Sirkuit BMX Muncar bisa menempa dirinya terutama pada bagian tekhnik. Dari empat lintasan yang ada di Sirkuit Muncar, semua didominasi dengan jumping yang rapat.
"Di sini saya lebih melatih tekhnik, kalau di sirkuit Asian Games lebih panjang, lebih banyak pedaling, jadi banyak nggenjotnya," kata Tony.
Tahun lalu, Tony hanya sanggup meraih juara di urutan ketiga saat berlaga di Banyuwangi International BMX Competition. Kaki bagian kanan Tony, mengalami cidera sehingga harus menggunakan power pedaling kaki kiri saat mengambil start.
"Kalau sudah satu level. Start paling penting. Kalau menang di start, pasti 80 persen bisa tetap di depan sampai garis finish," jelasnya.
Namun, saat ini Tony sudah terbiasa menggunakan power startnya dengan kaki kiri. Dalam uji coba di sirkuit Asian Games, Tony sudah bisa mencapai kecepatan terbaik dengan waktu 33,9 detik.
"Sekarang tetap pakai kaki kiri. Saya terus perbaiki stamina, latihan konsisten, istirahat cukup, makan tidak sembarangan juga," jelasnya.
Dia menilai, lawan terberat yang bakal dihadapi berasal dari Jepang. Rider Jepang dinilai unggul dalam stamina, namun masih kalah dalam hal kekuatan. Lepas dari hal tersebut, Tony ingin menguatkan mental bertanding.
"Kalau ikut kompetisi begini, mental akan semakin terbangun," kata pria dengan nomor punggung 45 ini.
I Gusti Bagus Saputra (25), juga punya cerita sendiri dalam menghadapi Asian Games. Meski sudah sering ikut dalam kejuaraan tingkat Asia membawa nama negara Indonesia, kali ini Bagus merasakan hal yang berbeda. Dia membutuhkan mental berlipat saat tampil dalam Asian Games di negaranya sendiri.
"Beda banget rasanya. Merasakan baru pertama kali ini jadi tuan rumah. Soalnya pasti banyak suporter kita yang datang, butuh mental kuat menghadapi itu," ujar Bagus.
Bagus berharap, latihan sekaligus ajang Banyuwangi International BMX Competition di Banyuwangi bisa mempertebal mental sekaligus kemampuan bertanding.
"Ingin mempertajam tekhnik dan mental pertandingan, dan paling penting bagaimana melawan negara negara asing di kejuaraan ini," ujarnya mantap.
Catatan waktu terakhir yang bisa dicapai Bagus di sirkuit Asian Games mencapai 35,5 detik. Dia menargetkan bisa menembus di kecepatan 34 detik.
"Dalam menghadapi ajang ini, bahkan sampai sering terbawa mimpi. Saya harus terus berpikir positif, nyumbangin terbaik sama negara. Bedalo rasanya jadi tuan rumah," katanya.
Dalam perjalanannya, Bagus pernah meraih juara perunggu dalam Sea Games di Myanmar pada 2013. Sementara dalam Sea Games 2017 di Malaysia, Bagus berhasil meraih emas.
"Kejuaraan terkahir kemarin di Sleman, Yogyakarta, Kejuaraan Nasional juga dapet juara," katanya.
Sirkuit BMX Muncar, bagi Bagus, sangat cocok untuk mempertajam tehnik. Apalagi Sirkuit BMX Muncar sudah sesuai standar Asosiasi Balap Sepeda Internasional (UCI), selain, Jakarta, Siak di Riau dan Yogyakarta.
"Soalnya di Asian Games di line ketiga technical sekali. Track pertama pedaling, track kedua pedaling, dan keempat pedaling," jelasnya.
Sirkuit Muncar, memiliki jalur sepanjang 350 meter dengan lebar 10-12 meter. Terdapat 17 jumping ekstrem dengan ketinggian 0,5 hingga 2,25 meter dengan sudut kemiringan 75 derajat.
Sementara itu, Pelatih Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haries Purnomo menambahkan, dia masih akan membahas dengan tim pelatih untuk menentukan siapa rider kategori Man Elite yang bakal dipilih untuk bertanding. Antara Tony Syarifudin, Rio Akbar, dan I Gusti Bagus Saputra.
"Tim pelatih masih menimbang siapa yang bakal maju. Tapi kami butuh pebalap cadangan, resiko cidera tinggi," katanya.