"Melihat ini, kami penasaran bagaimana mengelola pariwisata hingga mendatangkan jutaan wisatawan".
Merdeka.com, Banyuwangi - Terinspirasi perkembangan pariwisata Banyuwangi yang pesat, Wakil Bupati Lampung Timur Zaiful Bukhori, Provinsi Lampung, melakukan kunjungan kerja ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini.
Zaiful yang datang bersama jajaran pejabat Pemkab Lampung Timur ini, ingin belajar lebih jauh bagaimana mengembangkan suatu daerah lewat sektor pariwisata.
Dikatakan Zaiful, perkembangan pariwisata di sini maju begitu cepat melampaui daerah-daerah lain yang lebih dulu mengembangkan wisata.
"Melihat ini, kami penasaran bagaimana mengelola pariwisata hingga mendatangkan jutaan wisatawan. Apalagi Banyuwangi dan Lampung ini memiliki banyak kemiripan,"kata Zaiful, di Lounge Pelayanan Publik, Kamis (6/9).
Selain itu, orang kedua di Lampung ini juga ingin belajar memberikan pelayanan publik Banyuwangi. "Semua orang tahu pelayanan publik Banyuwangi adalah terbaik di Indonesia. Bahkan masalah pelayanan publik kami mendapat tugas khusus agar belajar ke Banyuwangi," ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang menerima langsung Wabup Zaiful menjelaskan, untuk pengembangan pariwisata, Banyuwangi terus berbenah untuk menambah kenyamanan wisatawan. Misalnya, mempersiapkan infrastruktur yang baik, khususnya pada akses menuju obyek wisata. Banyuwangi juga memperluas aksesibilitas.
"Saat ini, sudah ada delapan penerbangan dalam sehari di Bandara Banyuwangi. Salah satunya penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya dengan menggunakan pesawat jenis airbus bus. Kami juga sedang mengajukan slot time di Denpasar agar wisatawan dari Bali semakin mudah menjangkau Banyuwangi. Tentu semua ini, untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah kami yang ujung-ujungnya, untuk peningkatan ekonomi warga kami," kata Wabup.
Sedangkan untuk pengembangan obyek pariwisata, kata Wabup, Banyuwangi tak meniru dearah lain. Cukup memaksimalkan potensi pariwisata yang ada. Seperti gunung, pantai, perkebunan, hutan dan persawahan menjadi destinasi yang siap dikunjungi wisatawan.
"Beberapa destinasi wisata harus bagus aksesnya, kecuali yang memang dikonsep adventure. Untuk akses ini, kami melengkapi infrastruktur pendukungnya. Seperti bandara dan pembangunan jalan menuju akses wisata," ujarnya.
Geliat bisnis dan pariwisata di Banyuwangi bisa dilihat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Banyuwangi. Pada tahun 2017 ada 98 ribu wisatawan asing. Adapun wisatawan domestik di tahun 2017 mencapai 4,8 juta.