1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Usai otopsi, korban luka tembak pistol alami kerusakan otak

"Ada sekitar 4-5 saksi. Dari situ hasilnya akan kita kumpulkan, evaluasi, dan nanti Reskrim akan melakukan gelar perkara," kata Solahudin.

Jenazah korban tertembak pistol polisi. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 04 Juli 2017 11:05

Merdeka.com, Banyuwangi - Tim otopsi RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, menemukan adanya kerusakan otak terhadap jenazah Mahrizal Ilham Aulia (34), Pekerja Harian Lepas (PHL) Polsek Songgon, yang meninggal akibat tertembak pistol.

Dalam kejadian tersebut, Ilham sempat menjalani operasi pengangkatan proyektil, dan dirawat di RSUD Blambangan selama tiga hari. Dia terus tidak sadarkan diri dan meninggal pada pukul 07.00 WIB, Senin (3/7).

Kepala Instalasi Kedokteran Kehakiman RSUD Blambangan, Solahudin, usai menjalani otopsi terhadap jenazah korban mengatakan, luka tembak berada di bagian kepala sebelah kanan dan masuk serong dari bawah ke atas sedalam 13 centimeter.

"Tapi tidak sampai tembus. Sisa proyektil yang kami temukan berukuran 1,5 x 1,5 centimeter," ujar Solahudin di samping ruang jenazah RSUD Blambangan, usai menjalani otopsi.

Saat kejadian, Ilham diduga tertembak Pistol Revolver milik Brigadir EBH, anggota Polsek Songgon yang jatuh di pos pengamanan dan pelayanan wisata di Desa Sumberbulu, Songgon, Jumat (30/6). Saat terjatuh, Pistol Revolver milih Brigadir EBH melepaskan proyektil dan mengenai kepala korban.

Solahudin melanjutkan, akibat luka tembak tersebut korban mengalami pendarahan dan kerusakan otak sebelah kanan.

Dari hasil otopsi memang kita temukan pendarahan dan kerusakan otak di sebelah kanan. "Luka itu serong dari bawah ke atas kepala. Penyebab meninggalnya adanya kerusakan otak, dan pendarahan otak yang diakibatkan karena luka tembak," lanjutnya.

Selain itu, pada bagian dahi korban juga ditemukan luka lebam dengan diameter 3 centimeter. Dia menduga luka lebam tersebut bisa saja terjadi akibat terbentur saat korban jatuh usai mengalami luka tertembak.

"Memang kita temukan lebam pada dahi, kurang lebih diameter 3 centimeter. Bisa saja karena terbentur. Mungkin terbentur sewaktu jatuh," ujarnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Banyuwangi AKP Bakin mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan bahan bahan penyelidikan. Termasuk para saksi di lokasi kejadian.

"Ada sekitar 4-5 saksi. Dari situ hasilnya akan kita kumpulkan, evaluasi, dan nanti Reskrim akan melakukan gelar perkara, untuk mengetahui apakah ada indikasi lain," ujarnya.

Sedangkan Brigadir EBH sedang menjelani pemeriksaan di Polres Banyuwangi. "Sekarang sedang kami mintai keterangan. Statusnya sebagai terperiksa," ujarnya.

Hingga saat ini, Polres Banyuwangi belum menjelaskan apakah ada unsur kelalaian atau motif lain. "Belum diketahui apakan ada kelalaian. Kalau terbukti melakukan kelalaian, ya yang pasti ada sanksi sesuai kualitas yang dilanggar terperiksa," katanya.

Ilham, merupakan warga Desa Balak, Kecamatan Songgon. Dia memiliki seorang istri dan anak usia 4 bulan. Atas kejadian ini, pihak kepolisian akan memikirkan lebih jauh bagaimana nasib keluarga korban.

"Yang jelas dari pihak dinas akan memikirkan lebih jauh bagaimana nasip keluarganya. Pasti kita perhatikan, ya. Pasti kita perhatikan," ujar Bakin.

Jenazah Ilham, diantar ke rumah duka keluarga dari RSUD Blambangan sekitar pukul 13.30 WIB. Pihak keluarga berencana memakamkan jenazah di Desa Balak. "Secepatnya mungkin akan langsung dimakamkan, di Balak," ujar Jilal, Paman korban.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA