Kelihatannya sepela, tapi dampaknya sangat besar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Puluhan pemuda Banyuwangi yang tergabung dalam Komunitas Indonesia Bebas Sampah, menggelar nonton bareng dan diskusi film dokumenter Climate Change. Sebuah film yang menarasikan dan mengajak setiap penonton untuk menyayangi bumi atas bahaya akibat global warming.
Anggota Komunitas Indonesia Bebas Sampah di Banyuwangi, Putri mengatakan, film dokumenter ini juga diselenggarakan serentak di beberapa wilayah di Indonesia, untuk memperingati akhir tahun. Harapannya, pada 2020 masyarakat Indonesia sudah bijak memperlakukan sampah.
"Pemutaran ini serentak di Indonesia sampai tanggal 31 Desember. Yang memutar di hari ini ada di Ambon, Depok, Jakarta dan Aceh. Jadi refleksi untuk akhir tahun. Untuk membuka mata, telinga, bahwa apa yang kita lakukan bisa membawa dampak perubahan iklim," jelas Putri usai nobar di kampus Uniba Banyuwangi, Rabu (21/12).
Perempuan yang juga aktif di pegiat lingkungan Sesoldier ini melanjutkan, Indonesia bisa mengurangi populasi sampah ketika setiap orang bisa mengurangi penggunaan kebutuhan yang mengeluarkan sampah. Terutama sampah unorganik yang baru bisa terurai ratusan tahun.
"Penggunaan konsumsi makanan dengan kemasan plastik misalnya. Itu bisa diatasi dengan memakai gaya bebas sampah (zerowaste) dengan membawa botol air minum, sapu tangan, tas guna ulang misalnya. Jadi bertanggung jawab dengan sampah sendiri. Caranya dengan meminimalisir penggunaan sampah sekecil mungkin, lewat perilaku sehari-hari," paparnya.
Nobar film dan diskusi diikuti oleh sejumlah pemuda Banyuwangi dari komunitas peduli lingkungan, pelajar sampai mahasiswa. Harapannya, diskusi tersebut bisa mengajak para pemuda tidak hanya mengingatkan dan berdebat soal lingkungan. Labih dari itu harus bisa memulai dari diri sendiri terlebih dahulu.
"Dari nonton film ini, menjaga pola makan ternyata juga bisa mengubah perubahan iklim kita. Lalu siapkah kita mau mengubah gaya hidup untuk mencegah gloal warming, dari diri sendiri?," ujar Soka, salah satu Mahasiswa dari Untag Banyuwangi.
Saat setiap orang bisa bertanggung jawab dengan sampahnya sendiri dan bisa mulai mengurangi perilaku konsumsi yang berujung menyumbang sampah, dia optimis bahwa Indonesia bisa bebas dari sampah berserakan. "Mari kita suarakan Indonesia bebas sampah 2020, dimulai dari diri kita sendiri. Apa yang terlihat dari sampah, terlihat sepele tapi ternyata dampaknya besar. Mengubah cara berpikir, tidak nyampah," ujarnya.