Lewat usaha ini pemilik Kue Cubitos Osing ingin membuka lapangan pekerjaan bagi teman-temannya yang masih menganggur.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bila Anda lewat di Jalan Raya Pasar Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, sempatkan mampir di kedai kue Cubitos Osing. Kuliner khas Jakarta dengan nama asli kue Cubit ini coba dikenalkan dengan cara tersendiri.
David pemilik kedai mengatakan, lewat nama Cubitos Osing dia ingin tetap membawa identitas Banyuwangi. Salah satunya, dengan menyematkan kata “Using” yang merupakan nama suku asli Banyuwangi.
“Saya beri nama Cubitos Osing, soalnya tetep ingin angkat lokalitas. Ya memang jajanannya bukan asli dari Banyuwangi, tapi kita kan orang Banyuwangi. Misalkan di sini ada yang jual Bakso Malang, Mie Ayam Solo. Saya tetep ingin angkat nama Banyuwangi,” ujarnya kepada Merdeka Banyuwangi, Jumat (20/5).
Usaha menjual kuliner kue Cubit bermula saat David bekerja di Kapal Pesiar. Ada relasi kerjanya asal Jakarta yang berencana membuka usaha kue Cubit, bila sudah pulang kampung. David lantas tertarik, dia juga ingin membuka usaha kue Cubit di kampung halamannya, Muncar.
“Sistem kerjaku di Kapal Pesiar kan kontrak, jadi modalnya ingin saya buat usaha. Saya kan sudah tiga tahun kerja, sebenere wes capek kerja di kapal. Terus waktu di kapal ada teman asal Jakarta pengen bisnis kue Cubit, terus saya tertarik ingin buka. ” jelas David.
Usaha kue Cubitos Osing milik David ini sudah berjalan sejak akhir Februari kemarin. Menariknya, sejak pertama buka David punya keinginan untuk mengembangkan bisnisnya dengan sistem franchise. Tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi teman-temannya sendiri yang masih menganggur.
“Lewat usaha ini inginnya dari pada temen-temen nganggur, saya ingin bisa memperkerjakan teman-teman. Misalkan lulus kuliah bingung cari kerja bisa membangkitkan semangat anak muda dengan usaha mandiri, bisa berdikari,” jelas pria 25 tahun ini.
Kuliner yang satu ini sebelumnya memang belum ada di Muncar. David kemudian ingin memanfaatkan potensi tersebut untuk berwirausaha, sekaligus menggerakkan generasi muda yang masih pengangguran.
Sementara ini, David sudah memperkerjakan tiga orang teman-teman sebayanya. Mulai pukul 4 sore sampai 10 malam, dia bersama teman-temannya membuka dua lapak kue Cubitos Osing di depan Pasar Sapi Sumberayu dan kawasan Muncar.
Meskipun terbilang jenis kuliner baru, David mematok harga yang bersahabat. “Harga mulai Rp 6 ribu sampai 18 ribu. Tergantung rasa dan ukuran,” jelasnya.
Soal rasa dan tampilan, Anda bisa mengapresiasi sendiri. Kue cubit baru akan dibuat bila ada yang memesan. Jadi silahkan menikmati manisnya kue cubit dalam keadaan hangat.