1. BANYUWANGI
  2. KULINER

Ini rupa-rupa penganan legit khas Desa Banjar Banyuwangi

"Turis-turis kalau perlu diajari nyetak gula seperti apa. Nanti gulanya dijadikan oleh-oleh dibawa pulang," kata Anas.

Kue legit Khas Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Jum'at, 20 Mei 2016 15:26

Merdeka.com, Banyuwangi - Satu lagi potensi desa di Banyuwangi berbasis perpaduan masyarakat dan alam. Adalah Desa Banjar, Kecamatan Licin yang berkesempatan 'bersolek' mengunggulkan daerahnya. Selain unggul di bidang pertanian dengan berhektare-hektare sawah, desa dengan mayoritas warga suku Osing tersebut tak segan memamerkan penganan khasnya.

Uniknya, segala penganan khas suku Osing di Desa Banjar selalu menggunakan gula aren. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pun mendukung masyarakat desa Banjar untuk terus melakukan inovasi produk olahan penganan manis ini.

"Turis-turis kalau perlu diajari nyetak gula seperti apa. Nanti gulanya dijadikan oleh-oleh dibawa pulang. Gula itu (aren) kan non-sulfit. Jadi gula ini kalau tidak dicampur apa-apa (bahan pengawet) akan menyehatkan," kata Anas.

Misalnya saja Jenang Procot yang terbuat dari tepung beras dan diberi gula aren di dalamnya. Biasanya makanan tersebut akan dicampur dengan juruh atau air santan kelapa yang sudah masak. Penganan berbahan dasar gula aren lainnya bernama Awug, Jongkong, Klemben, Tali Abrem, Uthek-uthek, Njemblem, Gulo Semut dan Gedang Kulup.

Awug terbuat dari beras ketan, gula aren dan kelapa parut. Sedangkan Jongkong terbuat dari tepung beras dicampur santan dan gula aren. Klemben atau lebih sering dikenal dengan kue bolu khas suku Osing menggunakan gula aren sebagai perasa yang kuat sehingga mengubah seluruh tampilan kue tersebut.

Seluruh penganan manis ini biasanya dinikmati dengan kopi bubukan khas warga suku Osing. Dimana kopi hitam akan dicampur dengan gula aren yang masih berbentuk padat. Dan tentunya, penganan asli masyarakat Osing tersebut ada di setiap hajatan, seperti pernikahan, khitanan atau syukuran lainnya.

"Rasanya enak. Kesuwun (terima kasih)," ujar turis mancanegara, Daniela kepada masyarakat Desa Banjar setelah disuguhi berbagai penganan legit tersebut.

 

(MT/SR)
  1. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA