1. BANYUWANGI
  2. KULINER

Segarnya Es Mi Telur khas Banyuwangi

"Bikin satu panci jeli putih dulu, nanti kuningnya. Bikinnya enggak sulit. Kita bikin sendiri. Produksinya ada di (kelurahan) Sobo," tutur Nana.

Es Mi Telor. ©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Senin, 18 April 2016 16:03

Merdeka.com, Banyuwangi - Pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi terus meningkat sejak Bupati Abdullah Azwar Anas menjabat. Hal tersebut ditunjang oleh sektor kepariwisataan yang demikian maju dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Imbas dari pesatnya kepariwisataan di Banyuwangi lantas membuat para warga Banyuwangi berlomba-lomba dalam berinovasi untuk meraup rejeki. Salah satunya adalah usaha yang dijalani oleh Nana Rahmat.

Ia dan keluarganya berinisiatif untuk membuat Es Mi Telor dari bahan jelly. Es tersebut berisi jelly yang dibentuk seperti mi, telur puyuh, telur ceplok. Adonan awal berupa cetakan jelly putih, kuning, hijau. Lalu selanjutnya jelly-jelly tersebut dicetak ulang dan disatukan hingga membentuk seperti telur.

"Bikin satu panci jeli putih dulu, nanti kuningnya. Bikinnya enggak sulit. Kita bikin sendiri. Produksinya ada di (kelurahan) Sobo," tutur Nana kepada Merdeka Banyuwangi, Senin (18/4).

Varian rasa Es Mi Telor pun beragam. Ada leci, stroberi, melon, vanila, anggur, mocca, mangga, blueberry, sirsat dan coco pandan. Pelanggan bisa memilih varian rasa sesuai selera. Tak lupa tambahan biji selasih sebagai penambah daya tarik sajian. Satu gelas Es Mi Telor dipatok dengan harga Rp 5.000 saja

"Rasanya segar dan esnya unik. Rasanya juga enggak terlalu manis. Pas deh," kata Della, salah seorang pelanggan Es Mi Telor.

Nana mengaku mulai membuka usahanya sejak tiga tahun lalu. Hingga kini ia telah membuka sembilan tempat. Di Banyuwangi ada empat titik penjualan Es Mi Telor miliknya. Yaitu di sebelah SMPN 1, Sobo, sebelah Garuda Optikal dan sekitar pelabuhan Ketapang. Sementara empat lainnya membuka cabang hingga ke Jember dan Bali.

Peminat Es Mi Telor dari kalangan anak kecil hingga orang dewasa. Nana menjamin jika produk buatannya tidak mengandung pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi siapa saja. Ia pun tak menutup kesempatan untuk siapa saja yang ingin berwira-usaha dengannya melalui sistem franchise.

(MT/SR)
  1. kuliner
  2. Ulasan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA