1. BANYUWANGI
  2. LAPAK

Kopi madu Achmad, satu-satunya di dunia dan cuma ada di Banyuwangi

"First in the world. Soalnya di google hanya ini yang muncul. Saya sambil amal sambil bekerja," ujar Achmad.

Kopi madu Achmad. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 19 April 2016 10:24

Merdeka.com, Banyuwangi - Bila anda mampir di Masjid Agung Baiturrahman, Kabupaten Banyuwangi, selepas salat maghrib akan bertemu pria yang membawa termos, lantas menawarkan kopinya. Sekilas seperti orang yang jualan kopi keliling. Ternyata kopi panas yang dituang di gelas plastik kecil tersebut dibagikan secara gratis.

"Ayo mas, gratis kopinya. Ayo bisa menyembuhkan penyakit ini," tutur Achmad (53), kepada Merdeka Banyuwangi, Minggu (10/4). Dia menjelaskan, kopi racikannya ini berasal dari bagian dalam biji kopi robusta, kemudian dicampur dengan madu hutan asli.

Uniknya, Achmad membagikan kopinya di depan Masjid Agung Baiturrahman sudah berlangsung dua bulan lebih. Semua itu dia lakukan untuk beramal sambil mengenalkan produknya sendiri.

"Saya sudah dua bulan lebih membagikan secara cuma-cuma. Orang yang sakit Insa Allah sembuh. Ini setiap habis maghrib sampai isya. Sambil jualan. Tapi harganya mahal, per ons Rp 150 ribu. Soalnya madunya harus yang asli," kata Achmad.

Strategi jualan Achmad mencoba menawarkan kopi menyehatkan dan menyembuhkan segala penyakit. Dia mengaku, produknya masih pertama di dunia. "First in the world. Soalnya di google hanya ini yang muncul. Saya sambil amal sambil bekerja," ujarnya.

"Saya mengharapkan orang itu tidak percaya, kalau kopi itu berkhasiat. Tapi setelah minum satu cangkir saja Insya Allah dia percaya," lanjutnya. Setiap orang yang turun dari masjid, selepas salat maghrib ditawari Achmad untuk mencoba kopinya.

Sebagian besar, ternyata sudah berlangganan minum kopi herbal tersebut. Salah satunya Toni (56), dia membenarkan bahwa Achmad sudah ada dua bulan lebih, membagikan secangkir kopi gratis untuk tiap orang yang mau. "Setiap selesai maghrib selalu ada di sini, saya salah satu pelanggannya. Campurane kan herbal, kopi sama madu," ujar Toni.

"Orang yang duduk di emper masjid, itu hampir semua pernah mencoba. Habis salat isyak enak katanya di badan. Kalau saya namanya juga herbal, sembuhnya ini bertahap, enggak bisa langsung. Tanpa doping. Saya juga sudah masuk tempat produksinya, sudah lihat," tutur Toni perlahan.

Ke depan, Achmad mengaku ingin membagikan kopinya di masjid seluruh Banyuwangi. "Ingin seluruh masjid di Banyuwangi. Giliran. tiap hari Jumat," katanya.

(MT/MUA)
  1. kuliner
  2. Lapak
  3. Ulasan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA