Batik Banyuwangi sangat beragam motifnya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Mengusung tema Sekar Jagad Blambangan, Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2016 bakal kembali meramaikan jagad industri tekstil di daerah ujung timur Pulau Jawa. Kegiatan ini akan digeber di Taman Blambangan pada 9 Oktober mendatang.
Acara yang menjadi rangkaian Banyuwangi Fetsival (B-Fest) akan menghadirkan Putri Indonesia 2016, Kezia Roslin Cikita W, dua Putri Pariwisata; Intan Alitrino dan Belda Amelia, serta artis ibu kota asal Banyuwangi; Denada Tambunan dan Danang KDI.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo, setelah mengusung tema Gajah Oling di Tahun 2013, Kangkung Stingkes (2015) dan Paras Gempal (2015), BBF tahun ini akan mengambil tema Sekar Jagad Blambangan.
“Tiap tahun kita sengaja mengangkat tema berbeda. Ini untuk menunjukkan pada khalayak, bahwa batik Banyuwangi sangat beragam. Meski begitu, kita tak pernah membatasi kreativitas masyarakat untuk membuat motif-motif baru,” terang Hary di kantornya, Senin (26/9).
Karena menurutnya, BBF adalah ajang eksplorasi khazanah kekayaan batik lokal dan industri kreatif di Tanah Osing ini. “Tentunya motif baru yang dibuat para pembatik tersebut, tidak meninggalkan orisinalitas dan kearifan budaya lokal,” sambungnya.
Sebelum puncak gelar BBF 2016 nanti, Pemkab Banyuwangi juga menggeber pelbagai kegiatan berkaitan dengan batik. Seperti misalnya lomba menyanting, desain motif batik, modelling dan desain busana batik.
“Pada puncak acaranya nanti, akan dimeriahkan dengan penampilan penyanyi-penyanyi asli Banyuwangi yang sukses di ibu kota, yaitu Danang dan Denada. Selain mereka, juga ada tiga Putri Indonesia 2016 yang akan meramaikan acara ini,” ungkapnya.
Masih kata Hary, bersama puluhan model profesional lainnya, tiga Putri Indonesia akan berlenggak-lenggok di atas catwalk. Mereka akan mengenakan gaun batik khas kabupaten berjuluk the Sunrise of Java. “Batik-batik ini didesain khusus oleh desainer kondang Batik Nyonya Indo, Priscila Saputro,” katanya.
Selain mendesain gaun batik untuk para Putri Indonesia ini, Priscila juga akan memamerkan 48 baju berbahan dasar batik Banyuwangi hasil desainnya. “Baju-baju milik Priscila ini akan diperagakan 12 model profesional. Tak hanya Priscila, desainer berbakat Banyuwangi, seperti Sanet Sabintang, juga akan menampilkan gaun-gaun terbaiknya,” jelasnya.
Sanet sendiri sudah menyiapkan 15 desain baru untuk diperagakan dalam ajang BBF pada 9 Oktober mendatang. “Tak ketinggalan, para IKM batik juga akan berpartisipasi dengan menampilkan gaun mereka sendiri,” sambungnya.
Hary juga menjelaskan, sebelum acara puncak digelar, BBF diawali rangkaian kegiatan yang digelar sejak Agustus lalu. “Seperti misalnya lomba desain motif batik yang digelar pada Agustus hingga September. Kemudian lomba model dan desain busana batik, serta lomba menyanting,” katanya.
Para pemenang lomba model dan desain busana batik akan tampil di Fashion on the Pedestrian yang digelar pada 7 Oktober mendatang. “Dua hari kemudian, para model yang lolos seleksi catwalk pedestrian akan tampil di panggung BBF bersama model-model lainnya. Total akan ada 85 orang model dan 120 busana yang diperagakan dalam ajang ini,” jelasnya.