Usai menangkap ikan warga memasak ikan tersebut dan dinikmati bersama.
Merdeka.com, Banyuwangi - Masyarakat Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi sejak pukul 08.00 WIB sudah berkumpul untuk mengikuti lomba menangkap ikan di kubangan sepetak sawah.
Lomba "ngemek iwak" yang berarti menangkap ikan dilakukan dengan tangan kosong, tanpa menggunakan alat tangkap. Ada 500 ribu ikan jenis nila merah dan tombro yang disebar untuk ditangkap.
Meski air kubangan sudah bercampur lumpur akibat warga saling berebut, hal ini yang membuat lomba tampak semakin meriah. Para peserta harus jeli melihat dan merasakan gerakan ikan melalui tangan serta kedua kaki yang tidak memakai alas kaki.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Hary Cahyo Purnomo menjelaskan, kegiatan lomba ngemek iwak merupakan inisiatif dari masyarakat sendiri. Pihaknya hanya membantu pasokan ikan.
"Nanti ikan-ikan yang mereka dapat dari Ngemek Iwak ini, bisa dibudidayakan di sawah mereka masing-masing," ujar Hary, Minggu (12/2).
Usai menangkap ikan, warga memasak ikan tersebut dan dinikmati bersama. Ruang silaturahmi akhirnya bisa tercipta melalui lomba tersebut.
Lomba menangkap ikan di sawah ini diharapkan bisa mendorong warga untuk menerapkan sistem pertanian mina padi. Jenis tanaman padi yang membutuhkan kubangan air, bisa dimanfaatkan untuk ditaburi benih ikan. Selain bisa membantu menyuburkan padi, petani juga bisa panen ikan yang dibudidaya.
Saat ini di Desa Bayu sudah terdapat kelompok Pangan Mina Lestari (Pamili). Sudah ada 50 hektare sawah yang siap untuk budidaya ikan melalui sistem mina padi.
"Selain itu terdapat 20 hektare sawah yang diproyeksikan untuk menjadi ekowisata. Nantinya akan dibangun kafe di tengah sawah, agar bisa menjadi destinasi ekowisata di desa ini," ujar Hary.
Di Desa Bayu, juga memiliki Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang memanfaatkan lahan depan rumah untuk ditanami aneka sayuran. "Gerakan ini untuk mewujudkan kemandirian pangan hingga tingkat rumah tangga," ujarnya.