1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Lomba tumpeng, rayakan hari jadi Muslimat Nu ke-70

"Tumpeng merupakan simbol selamatan dan rasa syukur serta biar semakin guyub," ujar Asminah.

©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Kamis, 31 Maret 2016 10:58

Merdeka.com, Banyuwangi - Dalam rangka ulang tahun Muslimat ke-70, pengurus ranting Tegalsari 1 Muslimat NU menggelar lomba tumpeng (nasi yang dibentuk kerucut). Peserta lomba adalah ibu-ibu jamaah pengajian Yasin sebanyak 32 kelompok.

Lomba tumpeng tersebut dilaksanakan di kantor NU kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Rabu (30/3). Setiap kelompok membuat tumpeng dan mengaraknya secara bersama-sama. Peserta membawa tumpeng ke kantor dengan berbagai cara. Kelompok yang lokasinya tidak terlalu jauh, mereka bersama-sama menuntun tumpengnya dengan berjalan kaki. Ada pula yang menggunakan kendaraan bermotor dan mobil.

"Acara lomba ini sengaja memilih tumpeng karena momen yang sedang berlangsung adalah hari ulang tahun. Selain itu tumpeng merupakan simbol selamatan dan rasa syukur serta biar semakin guyub," ujar Asminah, ketua pengurus ranting Nu Tegalsari kepada Merdeka Banyuwangi.

Lomba tumpeng peringati hari Jadi Muslimat Nu
© 2016 merdeka.com/Suci Rachmaningtyas




Aminah menambahkan, ketika penjurian berlangsung, panitia mewajibkan setiap tumpeng menyertakan nasi gurih, eseng-eseng kates (pepaya) dan krawu. Selebihnya masing masing kelompok dibebsakan untuk berkreasi.

"Kelompok saya umbai rampenya (kreasi makanan) lengkap. Tapi penyajiannya masih kurang menarik," ujar Maimunah, kelompok yasin Al-Hikmah.

Hadiah yang diberikan untk juara satu berupa Alquran yang terjilid setiap juz. Hadiah kedua kitab Albarjanzi dan hadiah ketiga 20 buku yasin. Panitia juga memberikan doorprise untuk tiga juara harapan.

Selain itu, sebelum penjurian dan lomba dilakukan, pada pagi hari ibu-ibu menggelar khataman Alquran serentak dengan tujuan sebagai doa agar kondisi bangsa semakin baik.

(MH/SR)
  1. Event
  2. Kegiatan Masyarakat
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA