1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Antisipasi antrax, Dinas Peternakan pantau hewan kurban di Banyuwangi

”Kita pantau langsung semua hewan ternak yang dijual. Kita lakukan antisipasi jangan sampai ada hewan kurban yang terkena penyakit," ujar Bambang

Dinas Peternakan Banyuwangi memeriksa hewan kurban. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Kamis, 08 September 2016 11:06

Merdeka.com, Banyuwangi - Dinas Peternakan Kabupaten Banyuwangi menggelar pedagang hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha. Hal ini untuk mengantisipasi adanya hewan tak sehat dijual di pasaran.

Sidak yang dilakukan di 24 kecamatan se-Tanah Balambangan itu, tidak ditemukan ternak berpenyakitan yang dijual untuk kebutuhan kurban. Salah satunya sidak yang dilakukan di Jalan Kepiting dan Brawijaya. Di dua lokasi ini, dokter hewan yang diterjunkan Dinas Peternakan memeriksa hewan kurban milik 30 pedagang. Total ada sekitar 1.000 kamping diperiksa di dua tempat tersebut. Hasilnya semua layak dijadikan hewan kurban.
 
Meski belum menemukan indikasi hewan sakit, Dinas Peternakan mengaku tetap terus melakukan pemantauan. Sebab berdasarkan pengalaman tahun lalu, banyak ditemukan hewan berpenyakitan dijual saat Hari Raya Kurban.
 
Meski jenis penyakit yang ditemukan tersebut tergolong ringan, yaitu seperti penyakit scabiosis (gatal-gatal) dan ‎pink eye, Dinas Peternakan mengaku tak ingin kecolongan di tahun ini.
 

Seorang petugas dari Dinas Peternakan Banyuwangi memeriksa hewan kurban
© 2016 merdeka.com/Mochammad Andriansyah

”Kita pantau langsung semua hewan ternak yang dijual di Hari raya Kurban tahun ini. Kita lakukan antisipasi, jangan sampai ada hewan kurban yang terkena penyakit zoonosis. Ini tanggung jawab kami,” kata Kabid Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan Banyuwangi, Bambang Sugianto, Rabu (7/9).

Menurut Bambang, hal ini dilakukan khusus untuk mengantisipasi adanya penyakit antrax dan tuberculosis. "Yang bahaya itu jika ditemukan antrax dan tuberculosis. Kita ingin hewan kurban aman, sehat, utuh dan halal,” kata dia.
 
Bambang juga menjelaskan, pihaknya tidak hanya menggelar sidak ke para pedagang. Tapi juga akan tetap turun ke lapangan memantau langsung proses penyembelihan hewan kurban dan akan mengambil sampelnya untuk antisipasi adanya indikasi penyakit berbahaya.
 
"Kita akan ambil antemortem dan posmortem-nya saat dilakukan penyembelihan hewan kurban. Kita juga akan kerahkan seluruh petugas untuk mengawal proses penyembelihan hewan kurban ini," ujar Bambang.


(FF/MA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA