Rumah Nenek Rehana dulu reot dan sering bocor. Dia bekerja sebagai pemulung.
Merdeka.com, Banyuwangi - Mendengar rumahnya akan dibedah dan diperbaiki, Rehana (60), warga Lingkungan Solong, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merasa senang sampai tidak bisa tidur. Maklum saja, sudah 6 tahun dia tinggal sendirian di gubuk berdinding bambu di kebun jati orang lain. Dia mengaku saat hujan lebat, air berhasil masuk dari celah-celah dinding dan membuatnya kedinginan.
Tanpa kamar mandi sendiri, dia selalu menumpang ke tetangga atau pergi jauh ke sungai saat mandi atau buang air. Rehana sempat punya 2 anak, namun meninggal dunia saat kecil. Suaminya, Jarji, juga wafat 8 tahun lalu.
"Saya kemarin sore dibilangi rumah akan diperbaiki. Tadi malam nggak bisa tidur," kata Rehana di rumahnya, Selasa (6/2).
Sehari-hari dia berkerja memulung sampah, tidak jauh berbeda dengan suaminya semasa hidup bekerja sebagai pasukan kuning Kelurahan Klatak. Dengan pekerjaan itu dia hanya bisa menghasilkan Rp 90 ribu per 2 pekan.
Menu makan yang dia masak sehari-hari hanya nasi, tahu, tempe dan sambal. Klatak Peduli Sosial (KPS) telah bersinergi antar instansi Kelurahan Klatak melakukan bedah rumah dan mengagendakan menyeerahkan sembako dan cek kesehatan Rehana sepekan sekali.
"Terimakasih, saya senang rumah diperbaiki," kata Rehana lagi.
Sementara itu Ketua KPS, Malkah Aini Mufidha menjelaskan rumah dibangun kembali menjadi semi permanen. Selain itu dibuatkan juga kamar mandi dan jamban sendiri untuk Rehana. "Donaturnya kita-kita sendiri, lalu masyarakat dan pengusaha," kata Malkah.
Selain milik Rehana, Malkah mengatakan pihaknya tengah melakukan bedah 4 rumah lainnya.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang turut dalam acara pembongkaran rumah Rehana menyampaikan apresiasinya pada KPS. Upaya KPS melakukan bedah rumah bisa menangani bantuan kepada warga yang tidak tersentuh anggaran pemerintah.
"Ada warga yang belum bisa dibantu pemerintah karena terbentur aturan. Ini juga bukan tanah penghuninya sendiri, jadi tidak bisa menggunakan pemerintah," ujar Yusuf.
Dia menyatakan terimakasih kepada KPS karena selain membantu warga, bedah rumah ini juga membantu pemerintah. Bantuan-bantuan bisa diberikan lebih bebas karena bersumber dari para donatur.