"Jadi posisi kapal ini beching, dan sudah tidak beroperasi atau tengah diistirahatkan (out off date) karena regulasi sejak April," kata Wahyu.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kapal LCT Putri Sritanjung I kandas di Pantai Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu malam (8/6). Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Sebab, kapal dalam posisi tidak beroperasi sejak April 2016 lalu.
Menurut Direksi PT Pelayaran Banyuwangi Sejati (PBS), Wahyudi, selaku pengelola kapal, saat insiden ini terjadi posisi kapal beching (landing/sandar) di lahan milik ASDP Ketapang, yaitu di sisi selatan Pelabuhan LCM Ketapang sejak April lalu.
"Jadi posisi kapal ini beching, dan sudah tidak beroperasi atau tengah diistirahatkan (out off date) karena regulasi sejak April lalu. Namun, karena posisinya tidak seimbang, antara in-out nya tidak imbang ketika air laut pasang," kata Wahyudi di lokasi kejadian.
Karena posisi kapal milik Pemkab Banyuwangi yang dikelola PT PBS ini tak seimbang, lanjut dia, maka air yang masuk (in) lebih banyak dari pada yang keluar (out). "Air masuk melalui lubang-lubang yang ada di pinggir-pinggir kapal. Air masuk mulai dari ruang kemudi dan lain sebagainya itu tidak imbang," tukasnya.
Akibatnya, ekor kapal (buritan) tenggelam dan haluan (depan kapal) terangkat. Sehingga menyisakan sebagian badan kapal yang berada di permukaan laut. "Kapal tidak bocor. Kalau memang bocor yang dari dulu. Tapi ini memang karena faktor alam. Kondisi ombak cukup besar."
"Sementara posisi antara in dan outnya tidak seimbang. Karena air yang masuk cukup besar, sebagian badan tenggelam di bibir pantai," katanya.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Namun, hingga pagi tadi, pihak PT PBS sudah stand by hingga Magrib. Air laut masuk sudah sejak pagi dan dilakukan upaya pengurasan hingga Magrib.
"Sayangnya, sekitar pukul 20.30 WIB, terjadi insiden ini. Karena air yang masuk sudah terlalu besar. Dan kita upayakan malam ini sudah clear. Kapal akan segera kita tarik ke daratan menggunakan alat khusus. Target kami pukun 08.00 WIB besok sudah selesai," ujar Wahyudi menegaskan.