1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Dokter spesialis andrologi periksa balita yang diduga disunat jin di Banyuwangi

"Saya lihat sudah tak apa-apa, bengkaknya sudah hilang. Saya hanya pesan kalau ada apa-apa, orang tuanya bisa bawa ke rumah sakit," kata Taufik.

Dokter bertemu orangtua bocah yang katanya disunat jin. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Selasa, 24 April 2018 19:59

Merdeka.com, Banyuwangi - Dokter Spesialis Andrologi Taufik Hidayat mengunjungi AI (3,5) yang diduga disunat jin, Rabu (18/4) lalu. Mengenakan baju adat Osing, Taufik masuk ke rumah AI di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dia berkesimpulan belum ada tindakan khusus yang perlu diberikan kepada balita laki-laki itu.

"Saya lihat sudah tidak apa-apa, bengkaknya sudah hilang. Saya hanya pesan kalau ada apa-apa, orang tuanya bisa bawa ke rumah sakit," kata pria yang juga menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi itu, Selasa (24/4).

Dia menjelaskan kepala atau glans Mr P milik AI sempat bengkak. Penyebabnya kulup atau kulit penutupnya tertarik ke belakang, yang diperkirakan memberikan tekanan dan trauma pada glans Mr P anak dari pasangan Joni Al Basah (40) dan Khusnul Khotimah (38) itu.

Kulup yang terbuka, alias kepala Mr P yang tidak lagi tertutup biasa menjadi tanda bahwa laki-laki itu sudah disunat. Anehnya, kata Taufik, milik AI tidak ada bekas potongan, walaupun memang ada sedikit luka gores di kulup bagian bawah Mr P.

Dia memastikan terbukanya kulup bukan karena dipotong, melainkan ditarik ke belakang. Kemungkinan kulup tertarik karena kesalahan duduk atau ditarik sendiri oleh AI, sangat kecil.

"Kalau kulup ditarik ke belakang itu rasanya sakit sekali, anak-anak pasti menangis keras. Dia tidak mungkin melakukannya sendiri. Siapa yang melakukannya belum bisa diketahui," kata Taufik.

Joni sang ayah menceritakan, putranya sama sekali tidak bertingkah aneh sebelum kejadian itu. AI juga tidak sedang lepas dari pengawasannya, yang kala itu mereka berada di rumah seorang saudara di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi.

"Saya suruh masuk rumah karena hampir masuk waktu dzuhur, dia marah, sepeda dia banting. Saya ke dalam rumah, belum duduk di kursi dia teriak memanggil," kata Joni.

Pengrajin perak itu mengatakan AI menunjuk kemaluannya sambil bilang sakit. Saat celananya dibuka baru diketahui glans Mr P AI sudah keluar seperti halnya Mr P yang sudah disunat.

Dia menceritakan seorang saudara yang dianggap mampu melihat makhluk halus mengatakan padanya, memang hari itu sempat terlihat seorang kakek tua berjubah putih. Saat AI ditanya siapa yang melakukannya, dia hanya menjawab 'akung' yang artinya kakek. Hal itu yang kemudian menjadi dasar masyarakat menyebut AI disunat jin.

Dia mengatakan, untuk saat ini, anaknya mengonsumsi obat dari Puskesmas dan mengoleskan salep yang direkomendasi dokter. Sesuai arahan Dr Taufik, dia belum memutuskan untuk menyunat ulang anak satu-satunya itu, atau melakukan langkah lain.

Sementara itu di hari ke-7 setelah kejadian, AI sudah terlihat aktif bermain truk kecil yang baknya dia isi dengan tanah. Dia sering menangis di hari pertama saja, hari-hari berikutnya dia lalui dengan ceria dengan celana dalam khusus sunat yang dipakainya ke mana-mana.

"Saya cuma ingin anak kami sembuh. Bukannya saya tidak percaya adanya makhluk halus, tapi kami memilih mengobatinya secara medis," kata Joni.

(MT/MT) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA