Anas juga mengajak modal pemerintahan di sektor formal dan informal untuk menerapkan ajaran Ki Hajar Dewantara.
Merdeka.com, Banyuwangi - Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak para guru di setiap sekolah menerapkan model pembelajaran seperti yang pernah diajarkan Ki Hajar Dewantara.
Anas mengatakan model pendidikan yang menegangkan di kelas sudah perlu diperbaiki, diharapkan para guru bisa menghadirkan suasana belajar nyaman agar siswa bisa senang bersekolah.
Sebab, kata Anas, dalam ajaran Ki Hajar Dewantara proses pendidikan bukan hanya sebatas menuntaskan kurikulum pendidikan, namun bisa menciptakan suasana kasih sayang. Agar bisa menguatkan kreativitas, karakter dan akhlak siswa.
Tidak hanya di sektor pendidikan, Anas juga mengajak modal pemerintahan di sektor formal dan informal untuk menerapkan ajaran Ki Hajar Dewantara.
"Prinsip-prinsip Ki Hajar Dewantara secara filosofi sudah disampaikan kementrian dalam Hardiknas ini, bagaimana membreakdown kepemimpinan Ki Hajar Dewantara di tingkat lokal. Kewajibannya bukan hanya di pemerintah, tapi di swasta juga kita ajak," kata Anas usai upacara Peringati Hardiknas di Taman Blambangan, Selasa (2/5).
Selain itu, untuk menumbuhkan karakter anak yang positif, Anas berpesan agar Anak-anak bisa memilih informasi dalam penggunaan gadget. Sementara orangtua juga perlu mengontrol penggunaan gadget kepada Anak, agar bisa kembali aktif membaca buku.
"Orang tua perlu mendampingi dan monitor agar aktif membaca buku. Dan tidak mengajari bermain gadget, kalau melarang ya jangan main gadget di depan anaknya juga," ujarnya.
Kukuhkan inspektur cilik
Dalam peringatan Hari Pendidikan itu, Anas juga mengukuhkan ribuan inspektur cilik dan remaja untuk mengontrol kualitas jajanan anak di sekolah. Dengan konsumsi makanan sehat, diharapkan kualitas kecerdasan anak bisa terjaga.
Upacara Hardiknas yang dihadiri para siswa SD sampai SMA ini, telah menghadirkan 1500 inspektur cilik baru dan 200 inspektur remaja. Sebelumnya, dari 782 sekolah tingkat SD dan 75 sekolah tingkat SMA masih ada 3 anak diberi edukasi menjadi inspektur cilik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Sulihtiyono, mengatakan para inspektur cilik terdiri dari para siswa SD. Sedangkan inspektur remaja, terdiri dari siswa SMP sampai SMA. Kedepan, jumlah inspektur ini akan ditingkatkan hingga merata di setiap sekolah.
"Inspektur cilik ini sudah dikukuhkan sama bupati. Dan sudah aksi menjaga untuk mencegah makanan beracun. Mereka sudah dilatih puskesmas, dan Dinkes untuk melihat makanan tidak layak," ujarnya usai upacara Hardiknas di Taman Blambangan.
Selain itu, para pedagang yang menjual makanan di sekitar sekolah juga akan dipantau dan diberi pelatihan agar bisa menyajikan makanan sehat. "Para pedagang akan dilatih, akan kami edukasi," kata Sulihtiyono.